BUSINESS

IKI April 2024 Melambat, Pesanan Baru dan Produksi Menurun

Beberapa elemen pengaruhi keputusan untuk produksi.

IKI April 2024 Melambat, Pesanan Baru dan Produksi MenurunJuru bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, di sela kegiatan peringatan HUT ke-78 RI yang diadakan di kantor pusat Kemenperin, Sabtu (12/4). (Dok. Istimewa)
30 April 2024

Fortune Recap

  • IKI industri turun menjadi 52,30 dari 53,05 pada Maret.
  • Penurunan nilai IKI disebabkan oleh faktor global dan kondisi dalam negeri seperti kenaikan harga bahan pangan.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian PerIndustrian (Kemenperin) melaporkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada April 2024 menyentuh angka 52,30 atau turun 0,75 dari Maret lalu yang mencapai level 53,05.

Penurunan nilai IKI dipengaruhi oleh menurunnya nilai variabel pesanan baru dan persediaan produk.

Nilai IKI variabel pesanan baru menurun 2,32 poin menjadi 51,93, sedangkan nilai IKI variabel persediaan produk menurun 1,61 poin menjadi 54,02.

“Meskipun ekspansinya melambat, hal ini merupakan sinyal baik untuk industri di tengah kondisi iklim usaha global saat ini,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa (30/4).

Berbeda dari dua variabel lainnya, kata Febri, nilai IKI variabel produksi mengalami peningkatan 2,43 poin menjadi 51,76.

Dia mengatakan penyebabnya adalah persediaan yang telah diserap secara optimal pada Maret lalu perlahan mulai kembali diproduksi. Namun, peningkatan biaya produksi seperti biaya bahan baku, energi, dan peningkatan biaya logistik tentu berpengaruh pada harga jual dan keputusan berproduksi.

Penurunan nilai IKI terjadi pada 16 subsektor dari 23 subsektor industri pengolahan nonmigas. Selain faktor ketidakpastian ekonomi global, beberapa faktor yang mendorong penurunan nilai IKI bersifat musiman, yakni libur hari raya Idulfitri dan cuti bersama yang menyebabkan aktivitas industri menurun berkurangnya hari kerja.

“Kondisi dalam negeri, seperti kenaikan harga bahan pangan yang mendorong masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya, juga berdampak pada penurunan nilai IKI pada periode ini,” ujarnya.

Related Topics