MARKET

OJK: Ada 60 Emiten Antre untuk IPO Saham, Nilainya Rp10 T

Sudah ada tiga emiten yang melantai di BEI per 9 Jan 2024.

OJK: Ada 60 Emiten Antre untuk IPO Saham, Nilainya Rp10 TShutterStock/Farzand01
09 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan ada 60 Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana yang tercatat dalam antrean (pipeline) penghimpunan dana pasar modal.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal,  Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, nilai indikatif dari seluruh antrean IPO itu mencapai Rp10,01 triliun.

Ia menambahkan, secara total ada 85 penawaran umum dalam pipeline penghimpunan dana di pasar modal, "dengan perkiraan indikatif senilai Rp28,68 triliun," kata Inarno dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa (9/1).

Selain debut saham perdana, terdapat 11 penawaran umum terbatas atau PUT dengan nilai indikatif Rp5,4 triliun, ditambah dengan penawaran efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) sebanyak 8 penawaran bernilai indikatif Rp9,26 triliun.

Lalu, ada pula penawaran umum bersama (PUB) EBUS Tahap I, II, dan seterusnya sejumlah 6 penawaran, dengan nilai indikatif sekitar Rp4,01 triliun.

Pada dua pekan pertama 2024, sudah ada tiga emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia, yakni: PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) pada 5 Januari, PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) pada 8 Januari, dan PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) pada 9 Januari.

ASLI menghimpun dana IPO senilai Rp162,5 miliar, sementara CGAS dan NICE masing-masing mengantongi Rp179,6 miliar dan Rp644,6 miliar.

Penghimpunan dana pasar modal pada 2023

Inarno menambahkan pada 2023, penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi. Sejak 3 Januari sampai dengan 29 Desember 2023, dana yang dikumpulkan di pasar modal berjumlah Rp255,39 triliun. Itu berasal dari penawaran umum 83 emiten.

"Jumlah penghimpunan dana itu telah melampaui target di 2023, yakni Rp200 triliun," ujar Inarno dalam kesempatan yang sama.

Dari total itu, 79 di antaranya merupakan penawaran umum perdana dengan total nilai emisi Rp54,14 triliun. Angka itu melesat dari capaian pada 2022, dengan kedatangan 59 emiten baru dan nilai emisi IPO Rp33,06 triliun.

Kendati demikian, dari 79 emiten baru yang masuk bursa pada 2023, 64 persen di antaranya mencatatkan penurunan dari harga penawaran saat IPO.

Related Topics