Pasar Wait and See, IHSG Hari Ini Diperkirakan Koreksi
Selama dua pekan ke depan, investor tunggu data ekonomi.

Fortune Recap
- IHSG diperkirakan melemah setelah menguat 0,01% pada Senin.
- Level support IHSG berada di 7.207-7.233, sementara level resistennya di 7.374, 7.454, dan 7.500.
- Pasar AS menantikan rilis CB Consumer Confidence dan pasar Eropa mengantisipasi pertumbuhan ekonomi Euro Area dan Jerman yang membaik.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan melemah pada Selasa (30/7), setelah menguat 0,01 persen pada akhir perdagangan Senin (29/7).
Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan IHSG ditutup di level 7.288,89 kemarin. IHSG cenderung akan melanjutkan pola konsolidasi wave (iv). "IHSG berpeluang melemah menuju level 7.233 karena penutupan hariannya masih berada di bawah resisten Fibonacci 7.326," jelas Ivan dalam riset hariannya kepada Fortune Indonesia.
Adapun, level support IHSG berada di 7.207–7.233, 7.159, 7.099, dan 7.028. Sementara itu, level resistennya di 7.374, 7.454, dan 7.500. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish.
Ivan memproyeksikan IHSG hari ini melaju di rentang support 7.230 dan resisten 7.320. Daftar saham yang masuk radar sorotan Binaartha Sekuritas hari ini, mencakup: ADRO, BBRI, CPIN, TKIM, dan TLKM.
Di sisi lain, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG hari ini bergerak di antara level support 7.200, pivot 7.250, dan resisten 7.330.
Ia memperkirakan IHSG konsolidatif pada rentang 7.250–7.350 pada perdagangan Selasa (30/7). Secara teknikal, kecenderungan konsolidatif didasari oleh kondisi Stochastic RSI yang masih menunjukan posisi oversold. "Sementara itu, MACD cenderung membentuk pelebaran negative slope," katanya dalam riset harian.
Adapun, pasar Amerika Serikat (AS) menantikan rilis CB Consumer Confidence yang diperkirakan turun ke level pesimis di 99,5 pada Juli 2024 dari 100,4 pada Juni 2024. Kondisi itu diyakini memperkuat peluang pemangkasan The Fed Rate pada September 2024. Pasar Eropa mengantisipasi realisasi pertumbuhan ekonomi Euro Area dan Jerman yang diperkirakan membaik pada kuartal II 2024 dibanding kondisi kuartal I 2024.
Dari dalam negeri, terdapat kecenderungan wait and see ditengah antisipasi data kinerja keuangan perusahaan pada kuartal II 2024, inflasi Juli 2024, Foreign Direct Investment kuartal II 2024 hingga pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024. Sebagai catatan, seluruh data itu akan dirilis dalam dua pekan ke depan.
Di tengah sentimen-sentimen tersebut, daftar saham yang disoroti oleh Phintraco Sekuritas pada Selasa (30/7) adalah AUTO, BFIN, SMRA, CTRA, dan PWON.