MARKET

Pendapatan 9 Bulan 2023 Vale Naik Tapi Laba Turun, Mengapa?

Pendapatan 9 bulan Vale masih bertumbuh secara tahunan.

Pendapatan 9 Bulan 2023 Vale Naik Tapi Laba Turun, Mengapa?Operasional PT Vale Indonesia Tbk. (Vale Indonesia)
27 October 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan pertumbuhan penjualan 7 persen (YoY) menjadi US$937,9 juta sepanjang 9 bulan pertama 2023 walaupun harga realisasi rata-rata niel menurun.

Selama 9 bulan pertama tahun ini, harga realisasi rata-rata INCO menjadi US$18.596 per ton, menurun 6 persen (YoY) dibanding periode serupa pada 2022. Meski harga turun, volume pengiriman nikel dalam matte meningkat. Itu yang menopang pendapatan.

Adapun, penjualan nikel matte Vale Indonesia naik dari 44.347 metrik ton selama 9 bulan pertama 2022 menjadi 50.435 metrik ton pada 9 bulan pertama 2023. 

Lebih lanjut, laba bersih Vale pun tercatat masih bertumbuh secara tahunan, menjadi US$221,08 juta hingga akhir September 2023 dari US$168,38 juta di periode serupa tahun lalu.

Beban pokok pendapatan grup perseroan selama sembilan bulan pertama tahun 2023 sebesar US$650,9 juta, meningkat 6 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Kenaikan ini terutama karena konsumsi bahan bakar dan biaya-biaya terkait.

Kinerja dan belanja modal kuartal tiga 2023

Secara kuartalan, pendapatan Vale Indonesia di kuartal ketiga 2023 menurun menjadi US$278,9 juta, dari US$295,8 juta di triwulan sebelumnya. Begitu juga dengan labanya yang lebih rendah dari kuartal kedua, yakni sebesar US$52,6 juta, dari US$70,4 juta. Penurunan itu karena harga realisasi rata-rata nikel yang lebih rendah.

Sepanjang kuartal ketiga, perseroan telah menginvestasikan belanja modal sebesar US$65,7 juta, meningkat dari USS$60,8 juta yang dikeluarkan pada kuartal kedua 2023. Kenaikan itu utamanya untuk kebutuhan belanja modal keberlanjutan dan pertumbuhan.

Sebagai bagian dari inisiatif efisiensi berkelanjutan, Vale Indonesia tetap menggunakan batu bara sebagai sumber energi utama untuk burner sepanjang triwulan ketiga.

Keputusan itu menyebabkan peningkatan konsumsi batubara sebesar 13 persen, yang sebagian diimbangi oleh penurunan konsumsi HSFO sebesar 7 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara bersamaan, ada peningkatan konsumsi diesel sebesar 5 persen, terutama didorong oleh peningkatan kegiatan penunjang penambangan di kuartal ketiga.

Dalam keterbukaan informasi, Vale juga mengumumkan penyelesaian evaluasi dan persetujuan Dewan Komisaris atas tambang Pomalaa, dengan investasi US$925 juta.

Itu adalah langkah lanjutan dari penandatanganan Perjanjian Definitif dengan Huayou dan Ford pada 30 Maret 2023. Fasilitas tersebut akan memasok bijih ke Pomalaa HPAL. Tujuannya adalah mendukung rantai pasokan kendaraan listrik di Indonesia.

Related Topics