MARKET

Pendapatan Alfamart Capai Rp26,2 T di Q1, Ungguli Indomaret

Laba bersih Alfamart juga lampaui milik Indomaret.

Pendapatan Alfamart Capai Rp26,2 T di Q1, Ungguli IndomaretAlfamart. (Shutterstock/Ani Fathudin)
04 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pendapatan bersih PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pemilik jaringan Alfamart, mengungguli kompetitornya–Indomaret–pada kuartal pertama 2023. Pun begitu dengan laba bersihnya.

Melansir keterbukaan informasi, pendapatan bersih induk Alfamart bertumbuh 14,22 persen (YoY) dari Rp22,90 triliun menjadi Rp26,16 triliun di triwulan pertama tahun ini. Laba bersihnya juga naik 14,80 persen (YoY) menjadi Rp775,82 miliar, dari sebelumnya Rp675,80 miliar.

Di sisi lain, PT Indomarco Prismatama–bagian dari PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET)--hanya mencetak pendapatan bersih senilai Rp291,87 miliar di kuartal I 2023 atau terkoreksi 45,17 persen (YoY) dari Rp532,34 miliar. Laba bersihnya pun hanya naik 8,99 persen (YoY) dari Rp23,49 triliun menjadi Rp25,61 triliun.

Dari segi aset, total milik Alfamart adalah Rp36,05 triliun per akhir Maret 2023. Jumlah aset Indomaret lebih tinggi, yakni Rp51,47 triliun.

Pendapatan segmen operasi Alfamart dan katalisnya

Secara terperinci, pendapatan eksternal Alfamart tertinggi berasal dari area Jawa (di luar Jabodetabek), yakni sejumlah Rp10,13 triliun. Pertumbuhannya pun tertinggi daripada wilayah operasional lain, yakni 15,48 persen (YoY) dari Rp8,77 triliun.

Disusul dengan pendapatan di luar Jawa sebesar Rp8,59 triliun, yang bertumbuh 15,08 persen (YoY) dari Rp7,46 triliun. Sementara itu, outlet-outlet di Jabodetabek mencetak pendapatan eksternal berjumlah Rp7,44 triliun, hanya naik 11,60 persen (YoY) dari Rp6,67 triliun.

Di balik kinerja Alfamart pada kuartal pertama 2023, margin kotornya tercatat naik 27 basis poin (YoY), demikian menurut riset Indo Premier Sekuritas. Biaya operasionalnya pun naik 15,5 persen (YoY) sehingga menghasilkan penjualan 18,8 persen (naik dari 18,6 persen pada Q1 2022).

Tim Riset Indo Premier Sekuritas, Lukito Supriadi dan Andrianto Saputra menyebut, pertumbuhan pendapatan Alfamart terjadi berkat dukungan naiknya konsumsi makro, seiring dengan kenaikan upah dan melimpahnya dana kampanye pemilu.

“Meski demikian, kami melihat profil pertumbuh dan posisinya yang kuat di industri ritel FMCG tercermin dengan baik dalam kinerja sahammnya, yang naik 6,7 persen (6 bulan terakhir) dan 88,2 persen (setahun terakhir),” tulis mereka dalam laporan riset, dikutip Kamis (4/5).

Saham AMRT menguat 0,67 persen ke level Rp3.020 pada Kamis pukul 16.03 WIB, setelah sempat bergerak di zona merah pada sesi perdagangan pagi dan awal sesi siang. Target harga AMRT dari Indo Premier adalah Rp2.630.

Related Topics