MARKET

Penjualan EV 2023 Diproyeksi Naik, DRMA Genjot Ekspansi

Ekspansi didorong ramainya model baru EV di Indonesia.

Penjualan EV 2023 Diproyeksi Naik, DRMA Genjot EkspansiProduksi PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA).
12 September 2023

Jakarta, FORTUNE - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif, menggenjot ekspansi untuk mengembangkan komponen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sekaligus elemen pendukungnya. Upaya itu diambil seiring dengan proyeksi permintaan penjualan EV ke depan.

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso, optimistis minat para pabrikan EV masuk ke Indonesia akan berdampak baik bagi perseroan. Dengan semakin banyaknya pabrikan, model EV baru pun akan semakin banyak. Akhirnya, kebutuhan komponen untuk memproduksi mobil-mobil baru itu pun akan meningkat.

“Oleh karena itu, kami optimis permintaan komponen untuk kendaraan yang diproduksi juga akan makin meningkat,” ujar Irianto dalam keterangan resminya.

Fitch Ratings memproyeksikan penjualan kendaraan listrik roda empat di Indonesia akan naik sampai 5 persen dari total penjualan mobil tahun ini. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan E pada 2022, yang hanya 2 persen dari total penjualan industri.

Dari segi volume, Fitch memperkirakan penjualan EV Indonesia akan melampaui 50.000 unit pada tahun ini.

Dasarnya adalah kenaikan keterjangkauan kendaraan listrik lewat model baru, tapi dengan harga yang lebih rendah. Ditambah dengan adanya peluang penambahan insentif pemerintah terkait pembelian kendaraan listrik.

Ekspansi Dharma Polimetal

Demi mengantisipasi peluang tersebut, Dharma Polimetal mengembangkan komponen battery pack dan battery management system, yang sudah dipasok ke kendaraan roda dua. Selain itu, perseroan juga berinvestasi pada mesin-mesin baru serta kebutuhan engineering.

Lebih lanjut, ada potensi besar bagi DRMA untuk melakukan lokalisasi produksi komponen-komponen yang sebelumnya dibuat di luar negeri. Itu didukung oleh peraturan TKDN untuk komponen otomotif model-model kendaraan listrik baru.

“Kami akan terus menyiapkan diri untuk menyambut permintaan EV di masa depan. Ketika ekosistemnya makin berkembang, DRMA adalah salah satu perusahaan yang telah siap untuk memanfaatkan momentum ini,” kata Irianto.

Dari segi kinerja, DRMA membukukan laba bersih Rp352,3 miliar pada paruh pertama 2023. Angka itu meroket 144 persen (YoY) dari Rp144,6 miliar. Lonjakan itu ditopang oleh penjualan yang naik 72 persen (YoY) dari Rp1,6 triliun menjadi Rp2,7 triliun, yang selaras dengan prospek pasar mobil listrik serta pesatnya perkembangan industri di dalam negeri.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.