MARKET

Pertamina Geothermal Rilis Global Bond, Nilai hingga Rp11 T

Roadshow virtual mulai hari (18/4) hingga besok.

Pertamina Geothermal Rilis Global Bond, Nilai hingga Rp11 TShutterstock/Elena_Dig
18 April 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menggelar virtual roadshow untuk menawarkan surat utang global (global bond), Selasa (18/4) dan Rabu (19/4).

Kemudian, pembentukan harga atau pricing rencananya berlangsung pada 20 April 2023, tapi tetap bergantung pada kondisi pasar. “Ketentuan pasti atas jumlah pokok, bunga dan ketentuan-ketentuan lain dari surat utang, termasuk penggunaan dananya akan ditetapkan setelah selesainya periode roadshow,” kata Sekretaris Perusahaan Pertamina Geothermal Energy, Muhammad Baron dalam keterbukaan informasi, Selasa (18/4).

Obligasi tak ditawarkan kepada investor dalam negeri, baik individu maupun institusi ataupun bentuk hukum lain. Dus, aksi korporasi itu tak perlu memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 30/POJK.04/2019 serta tak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Rencana penggunaan dana penerbitan surat utang

Pertamina Geothermal catat kenaikan laba bersih di 2022.
Dok. Pertamina Geothermal

Berdasarkan prospektus sebelumnya, perseroan berencana menggunakan dana hasil penerbitan surat utang global untuk melunasi facilities agreement 23 Juni 2021 dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku facility agent.

Penerbitannya memang dijadwalkan berlangsung pada semester pertama 2023. “Nilai surat utang global yang akan diterbitkan diperkirakan mewakili 20 persen hingga 50 persen dari ekuitas perseroan pascapenawaran umum perdana saham, sehingga wajib tunduk pada POJK Nomor 17/2020,” jelas PGEO dalam prospektus.

Melansir laporan keuangan Pertamina Geothermal pada 2022, total ekuitasnya mencapai US$1,25 miliar. Dus, kisaran 20–50 persennya adalah US$251 juta (sekitar Rp3,72 triliun) sampai dengan US$627 juta (sekitar Rp9,31 triliun).

Sementara itu, mengacu pada prospektus IPO Pertamina Geothermal Energy, perseroan berniat menerbitkan global bond berjumlah mulai dari US$600 juta (sekitar Rp8,90 triliun) sampai dengan US$800 juta (sekitar Rp11,87 triliun). 

Adapun, pelaksanaan penerbitan obligasi termasuk jangka waktu serta syarat dan ketentuan penerbitan lainnya tetap bergantung pada kondisi pasar dan faktor-faktor lainnya.

Pada perdagangan Selasa pukul 16.42 WIB, saham PGEO menguat 0,67 persen ke harga Rp755. Pergerakannya berkisar dari Rp735 sampai dengan Rp760. Volume transaksinya mencapai 12,14 juta dengan nilai transaksi Rp9,09 miliar dan frekuensi transaksi 1.850 kali.

Related Topics