MARKET

Rapor Anak Usaha Grup Astra di 2023: Ada yang Merah, Siapa?

AALI, AUTO, ASDF dan TAFS rilis kinerja di 2023.

Rapor Anak Usaha Grup Astra di 2023: Ada yang Merah, Siapa?Gedung Astra Internasional. (dok.Astra)
23 February 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) telah merilis laporan keuangan sepanjang 2023. Lantas, bagaimana rapor kinerja Grup Astra itu?

Ada bisnis anak usaha Astra yang mencatatkan pertumbuhan kinerja seperti PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), tapi ada pula yang kinerjanya terkoreksi seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Merespons rilis kinerja sejumlah anak usaha, saham ASII melemah 2,84 persen ke harga Rp5.125 per saham di akhir perdagangan Jumat (23/2), setelah dibuka di harga Rp5.250 pagi ini.

Data IDX Mobile menunjukkan, volume transaksi atas saham ASII mencapai 81,2 juta saham hari ini. Sementara itu, nilai transaksinya mencapai Rp418 miliar, dengan frekuensi transaksi 14.100 kali.

Kinerja AALI di 2023

Pertama, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang bergerak di bidang perkebunan sawit. Emiten ini membukukan pendapatan senilai Rp20,74 triliun, menurun 4,96 persen (YoY). Bukan hanya pendapatan, laba bersihnya juga. Penurunan laba bersihnya bahkan mencapai 38,85 persen (YoY) menjadi Rp1,05 triliun.

Secara detail, pendapatan minyak sawit mentah dan turunannya berkontribusi senilai Rp19,22 triliun terhadap kinerja AALI. Lalu disusul oleh segmen pendapatan inti sawit dan turunannya sebesar Rp1,5 triliun, serta pendapatan lainnya sebesar Rp21,72 miliar.

Karena kinerja yang terkoreksi itu, saham AALI terkoreksi 1,44 persen ke harga Rp6.850 pada perdagangan Jumat (23/2).

Kinerja AUTO di 2023

Berbeda dengan AALI, AUTO berhasil meraih pertumbuhan pendapatan walau tipis, yakni sebesar 0,37 persen (YoY) menjadi Rp18,64 triliun.

Segmen manufaktur komponen otomotif berkontribusi paling besar, mencapai Rp10,54 triliun. Lalu disusul oleh segmen perdagangan atau trading, dengan pendapatan sebesar Rp8,10 triliun.

Meski pendapatannya hanya tumbuh sedikit, laba bersih AUTO melonjak 38,88 persen (YoY) menjadi Rp1,84 triliun.

Hasilnya, saham AUTO naik 2,59 persen ke harga Rp2.380 per saham, dari harga Rp2.340 di pembukaan hari ini.

Kinerja Astra Sedaya Finance (ASDF) di 2023

PT Astra Sedaya Finance pun telah merilis kinerja bisnisnya. Pendapatan bersihnya mencapai Rp6,63 triliun pada 2023, meningkat 10,03 persen (YoY) dari Rp6,03 triliun pada 2022.

Pendapatan terbesar datang dari segmen pembiayaan konsumen, yang mencapai Rp5,84 triliun. Lalu diikuti oleh segmen sewa pembiayaan dengan pendapatan Rp508 miliar, segmen pembiayaan murabahah dengan pendaptan Rp266 miliar. Lalu sisanya dari pembiayaan anjak utang (Rp2 miliar) dan tidak dapat dialokasikan (Rp17 miliar).

Bersamaan dengan itu, laba bersihnya juga bertumbuh sebesar 24,40 persen (YoY) dari Rp1,50 triliun menjadi Rp1,86 triliun.

Kinerja Toyota Astra Financial Services (TAFS) di 2023

PT Toyota Astra Financial Services juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 28,82 persen (YoY) dari Rp2,98 triliun pada 2022 menjadi Rp3,84 triliun pada 2023.

Laba bersihnya pun melonjak 28,26 persen (YoY) menjadi Rp690,33 miliar pada 2023, dari sebelumnya Rp538,19 miliar.

Demikian rapor Grup Astra di 2023, berdasarkan laporan keuangan sejumlah entitas anak usaha perseroan. 

Related Topics