MARKET

Saham Sido Muncul Menghijau Usai Ungkap Rencana Bagi Dividen

Sido Muncul bagikan dividen November-Desember.

Saham Sido Muncul Menghijau Usai Ungkap Rencana Bagi DividenSalah satu produk Sido Muncul. (Shutterstock/Parinussa Revy)
19 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Saham perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), naik 3,52 persen ke level 740, Senin (19/9) siang, setelah dibuka menguat pada pagi hari. Kenaikan tersebut terjadi bersamaan dengan munculnya wacana pembagian dividen perseroan atas keuntungan yang didapat tahun ini. 

Mengutip RTI Business per 14.01 WIB, saham SIDO bergerak pada rentang Rp710 hingga Rp745, dengan rata-rata harga Rp735,30. Volume transaksinya mencapai 54,75 juta lembar saham, dengan nilai transaksi Rp40,26 miliar dan frekuensi perdagangan 12.696 kali.

Rasio price to earning SIDO ada di level 24,91, sedangkan kapitalisasi pasarnya siang ini menyentuh Rp22,20 triliun.

Sepanjang 2022, saham SIDO telah terkoreksi dari level Rp870 pada awal perdagangan tahun ini. Pada Maret dan Juni 2022, SIDO sempat mencapai level Rp1.000-an, tetapi merosot signifikan pada Agustus.

Penguatan setelah bocoran dividen

Ilustrasi pembuatan produk jamu. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/hp.
Ilustrasi pembuatan produk jamu. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/hp.

Sebelumnya, perseroan mengungkapkan rencana membagikan dividen senilai 90 persen dari laba pada November-Desember tahun ini.

Meski demikian, Direktur Keuangan Sido Muncul, Leonard, belum bisa membocorkan detail rencana tersebut beserta nominal dividen lantaran harus meminta restu para direksi dan pemegang saham.

“Ini harus diputuskan dalam board meeting. Namun kami selalu bagikan dividen itu kan 90 persen dari profit biasanya,” katanya dalam paparan publik, dikutip Senin.

Sido Muncul membukukan penurunan penjualan 2,58 persen (YoY) dari Rp1,65 triliun menjadi Rp1,61 triliun per 30 Juni 2022. Hal ini pun menggerus laba bersih perseroan 11,24 persen (YoY) dari Rp502 miliar menjadi Rp445,59 miliar. Penurunan itu terjadi karena penjualan segmen bisnis jamu herbal dan suplemen terkoreksi dari Rp1,06 triliun menjadi Rp988,73 miliar.

Sepanjang tahun ini, Sido Muncul menargetkan pertumbuhan dua digit dari segi pendapatan dan laba bersih. Untuk itu, perseroan menganggarkan belanja modal Rp200 miliar. Hingga paruh pertama, 50 persen capex sudah direalisasikan.

Guna mengerek kinerja keuangan, perseroan tengah mengakselerasi pertumbuhan penjualan di saluran daring karena tingkat keuntungannya lebih tinggi. Selain itu, pasokan barang di pasar pun dijaga, bersamaan dengan meningkatkan wholesaler.

“Kita ekspor (juga) ke Ghana, Cina, Kenya, dan fokus distribusi di Nigeria, Malaysia. Meluncurkan produk baru, pemasaran digital,” ujar Leonard.

Related Topics