MARKET

Target Produksi Vale 2022 Meleset, Bagaimana dengan 2023?

Berapa target produksinya tahun ini?

Target Produksi Vale 2022 Meleset, Bagaimana dengan 2023?Operasional PT Vale Indonesia Tbk. (Vale Indonesia)
01 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Solo, FORTUNE - Target produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada 2022 mencapai 60.090 metrik ton (ton) dalam matte. Angka itu meleset dari target tahunannya, 64.000 metrik ton. Mengapa demikian?

Dari segi kinerja, tak ada masalah pada Tanur 1, Tanur 2, dan Tanur 3. CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy, mengatakan angkanya masih di atas anggaran 2022. "Tapi produksi tahunan lebih rendah dari target karena keterlambatan penyelesaian pembangunan kembali Tanur 4," ujar Febriany dalam keterangan pers, dikutip Rabu (1/2).

Akibat proyek tersebut, terjadi penurunan produksi tahunan 8 persen dari 65.388 ton nikel dalam matte pada 2021. Selain itu, produksi pada kuartal IV-2022 pun turun 8 persen (QoQ) menjadi 16.183 ton nikel dalam matte, dari sebelumnya 17.513 ton nikel pada kuartal III-2022. Secara tahunan, angka produksi pada triwulan terakhir 2022 itu juga lebih rendah dari periode sebelumnya yang mencapai 17.015 ton nikel dalam matte.

Target produksi Vale Indonesia pada 2023

Kendati produksi sepanjang 2022 tidak memenuhi target, Vale Indonesia tetap meningkatkan target produksi pada 2023 hampir 16,7 persen (YoY) menjadi 70.000 ton. Angka itu melebihi target pada 2022, yakni 64.000 ton.

Mengapa perseroan meningkatkan target? Itu ditopang oleh kembali beroperasinya Tanur 4 setelah proyek pembangunan kembali rampung.

Vale Indonesia mengalokasikan sustaining capital expenditure US$130 juta di Sorowako pada 2022, yang mayoritasnya dipakai untuk membangun kembali tanur 4. Proyek itu berlangsung sejak Desember 2021 dan ditujukan untuk menjaga keamanan dan kelangsungan operasi pada masa mendatang.

Pada Juni 2022, pembangunan kembali telah mampu mendongkrak kapasitas tanur 4. Dus, volume produksi pada kuartal III-2022 melesat 39 persen (QoQ) menjadi 17.513 ton nikel dalam matte. Meskipun secara tahunan masih lebih rendah 9 persen dari periode serupa pada 2021.

Proyek di Pomalaa

Selain di Sorowako, Vale Indonesia juga memiliki proyek di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Proyek pendirian pabrik HPAL dan tambang itu berada di bawah tanggung jawab PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI) dan bermitra dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd. dari Cina.

Total investasinya mencapai Rp67,5 triliun dan akan membuka sekitar 12.000 lapangan kerja dalam bidang konstruksi. “Kami tak akan menggunakan batu bara untuk pembangkit listrik untuk proyek ini, menunjukkan komitmen PT Vale memperluas operasinya secara bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk manfaat sosial ekonomi pemangku kepentingan lokal dan nasional jauh di masa depan,” ujar Febriany.

Related Topics