MARKET

Tengok Taktik Adaro Energy Efisiensi Lini Bisnis

Adaro Energy mengurangi modal tiga anak usahanya.

Tengok Taktik Adaro Energy Efisiensi Lini Bisnisilustrasi PT Adaro Indonesia (youtube.com/Adaro Energy Indonesia)
01 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Cirebon, FORTUNE - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melakukan manuver baru demi menyederhanakan lini bisnis, yakni dengan memangkas modal sejumlah anak usaha yang nilainya berkisar Rp43,3 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pengurangan modal itu terjadi di tiga entitas anak usaha Adaro, yakni PT Maruwai Coal (MC), PT Lahai Coal (LC), dan PT Juloi Coal (JC). ADRO secara tidak langsung menguasai 83,90 persen saham di masing-masing perusahaan.

Adapun, berikut ini perincian pengurangan modal di masing-masing perusahaan:

  • MC, dengan pengurangan modal sejumlah Rp13,7 miliar.
  • LC, dengan pengurangan modal senilai Rp21,9 miliar.
  • JC, dengan pengurangan modal sejumlah Rp7,7 miliar.

Pengurangan modal tersebut dilakukan dengan cara penarikan kembali saham yang telah diterbitkan oleh MC, LC, dan JC kepada Adaro International (Singapore) Pte. Ltd. 

Tujuan dan dampak manuver bisnis Adaro

“Ini merupakan strategi perseroan untuk menyederhanakan dan menyelaraskan unit-unit bisnis dengan lini usaha demi struktur organisasi yang lebih kuat dan efisien, dan memberikan fleksibilitas bagi Grup Adaro untuk memformulasikan strategi bisnis jangka panjang,” tulis perseroan dalam prospektus.

Menurut analisis kewajaran transaksi pihak ketiga, perampingan modal itu dapat membantu MC, LC, dan JC mendapatkan fleksibilitas dalam mencapai struktur permodalan yang lebih efisien. Selain itu, transaksi tersebut pun berpotensi mencetak laba per lembar saham yang lebih baik bagi ketiga anak usaha tak langsung milik ADRO.

Laporan nilai kewajaran itu juga menyebut, transaksi tak berdampak terhadap kinerja keuangan konsolidasian perseroan. Itu tergambar pada rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas yang tak berubah sebelum dan sesudah rencana transaksi. 

Adapun, Juloi Coal dan Malowai Coal sama-sama berdiri pada 3 April 2000. Sementara itu, Maruwai Coal berdiri pada 5 Februari 2008 Ketiganya memiliki susunan Dewan Komisaris serupa, yang terdiri dari Garibaldi Thohir, Christian Arino Rachmat, M. Syah Indra Aman, Julius Aslan, Chia Ah Hoo, dan Lie Luckman. 

Pada perdagangan Rabu (1/2), saham ADRO tercatat melemah 0,34 persen ke harga Rp2.950, walau sempat menguat di sesi awal perdagangan.

Related Topics