MARKET

UNTR Dongkrak Target Penjualan Alat Berat, Bagaimana Prospeknya?

UNTR naikkan target jual alat berat jadi 4.800 unit.

UNTR Dongkrak Target Penjualan Alat Berat, Bagaimana Prospeknya?Emiten ASTRA Group, PT United Tractors Tbk atau UNTR. (Website UNTR)

by Tanayastri Dini Isna KH

25 August 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Entitas anak Astra Group, PT United Tractors Tbk (UNTR) bukukan pertumbuhan penjualan alat berat 111 persen (YoY) pada semester pertama 2022. Penjualan alat berat perseroan melesat dari 1.361 unit menjadi 2.873 unit.

Berkat solidnya permintaan dan geliat sektor industri pertambangan, UNTR pun merevisi target penjualan alat berat dari 3.600 unit menjadi 4.800 unit hingga akhir 2022.

Seiring adanya tren positif permintaan alat berat, Analis NH Korindo Sekuritas, Arief Machrus, menetapkan target harga saham UNTR di level Rp38.000 dan mengimplikasikan rasio price to earning (P/E) pada 2022 sebesar 12,7 kali, dengan potensi kenaikan 18 persen.

Penetapan kenaikan target harga itu tak lain karena realisasi penjualan alat berat UNTR sampai semester I 2022, yang sudah mencapai 80 persen dari target penjualan awal atau 60 persen dari revisi target penjualan pada 2022.

“Kami melihat, peningkatan target produksi komoditas energi perusahaan konsumen akan menjaga permintaan alat berat tetap tinggi,”  kata Arief dalam riset, dikutip Kamis (25/8).

Faktor lonjakan penjualan alat berat

Sektor pertambangan masih mendominasi penjualan alat berat UNTR dengan kontribusi 61 persen. Lalu diikuti oleh sektor konstruksi (18 persen), kehutanan (12 persen), dan agribisnis (9 persen).

Dari segi pertumbuhan penjualan di semester awal 2022, kenaikan tertinggi dicapai dari segmen pertambangan batu bara (149 persen) sejalan dengan naiknya harga komoditas batu bara dan nikel. Pertumbuhan terbesar berikutnya dari segmen construction machinery (86 persen) dan mining contracting (29 persen). 

Meskipun terjadi kenaikan beban seperti beban pendapatan, penjualan, dan administrasi, UNTR berhasil menekan biaya finansial 17 persen jadi Rp314,2 miliar berkat pengurangan biaya bunga karena tren suku bunga rendah.

“Perseroan juga mampu mencatatkan pendapatan finansial senilai Rp432,6 miliar,” kata Arief.