MARKET

Volume Produksi Nikel Vale Indonesia Turun, Apa Sebabnya?

Keterlambatan penyelesaian Tanur 4 berdampak pada produksi

Volume Produksi Nikel Vale Indonesia Turun, Apa Sebabnya?Operasional PT Vale Indonesia Tbk. (Vale Indonesia)
20 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten pertambangan, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat produksi12.567 metrik ton nikel dalam matte pada kuartal kedua 2022. Realisasi ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Manajemen INCO menyebut, volume produksi di triwulan kedua 2022 itu turun 9 persen (QoQ) dari 13.827 metrik ton. Sedangkan jika dibandingkan secara tahunan (yoy) dari 15.048 metrik ton, penurunannya bahkan mencapai 16 persen. 

Manajemen menyatakan, penurunan ini disebabkan akibat penggantian atap Tanur 1 dan pemberhentian (shutdown) pemeliharaan penuh pada awal Juni.

Sementara secara tahunan, volume produksi INCO berkurang karena pembangunan kembali Tanur 4. Secara akumulatif, produksi di semester pertama tahun ini bahkan tergerus 13 persen, dari 30.246 metrik ton ke 26.394 metrik ton.

Tanur (muffle furnace) merupakan ruangan berpenyekat termal yang berfungsi untuk pembakaran, pengerasan, pengeringan, atau perubahan kimiawi. Singkatnya, tanur adalah  bak oven besar.

Pengembangan tanur 4 milik Vale

Ilustrasi lokasi pertambangan dan pengolahan nikel/Dok. PT Vale Indonesia

Presiden Direktur sekaligus CEO Vale Indonesia, Febriany Eddy mengatakan, pembangunan proyek Tanur 4 dijadwalkan berlangsung selama enam bulan atau 187 hari. Setelah itu, alat itu telah beroperasi lagi.

“Dengan senang hati saya informasikan, Tanur 4 kami sudah mulai menyala sejak 18 Juni 2022,” ujarnya. “Kami senang tidak ada cedera yang serius terhadap tim proyek (selama pembangunan).”

Sebab, konstruksi infrastruktur itu telah melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian guna memenuhi target proyek dengan mengutamakan keselamatan pihak-pihak yang terlibat.

Prospek baik didukung proyek jangka panjang

Nickel Mining in Morowali. Shutterstock_Eri Saferi

Related Topics