MARKET

Waskita Beton Jawab Isu Dugaan Korupsi dan Restrukturisasi Kredit

Isu itu mengemuka di tengah upaya restrukturisasi kredit.

Waskita Beton Jawab Isu Dugaan Korupsi dan Restrukturisasi KreditKantor Pusat Waskita Karya (Sumber: setiapgedung.web.id)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), yang merupakan anak usaha PT Waskita Raya (Persero), menjawab isu dugaan korupsi di tengah upaya restrukturisasi kredit.

“Manajemen WSBP berkomitmen bersikap kooperatif dengan Kejagung (Kejaksaan Agung) demi penegakkan hukum dan perbaikan tata kelola perusahaan jadi lebih baik," kata Sekretaris Perusahaan WSBP, Fandy Dewanto dikutip dai Antara, Jumat (3/6),

Selain itu, guna memastikan perseroan kian membaik di masa depan, manajemen mengklaim sudah menerapkan beberapa evaluasi terkait perbaikan tata kelola perseroan.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung meningkatkan status kasus dugaan korupsi berupa penyelewengan pemakaian dana oleh Waskita Beton Precast selama periode 2016–2020 dari awalnya penyelidikan kini jadi penyidikan. Akan tetapi, hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus tersebut.

Masalah restrukturisasi kredit

Ilustrasi belanja online dengan kartu kredit.Shutterstock/Kite_rin

Di luar problematika dugaan korupsi, WSBP juga berkonsentrasi merampungkan restrukturisasi finansial pada jalur PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang).

“Dan mengembalikan kondisi keuangan WSBP menjadi lebih sehat,” imbuh Fandy.

Menurut putusan Majelis Hakim per 24 Mei 2022, perseroan memperoleh perpanjangan PKPU hingga 22 Juni 2022.

Per 31 Mei 2022, sesuai hasil verifikasi, WSBP masih memiliki tagihan kreditur sejumlah Rp8,06 triliun, terdiri dari kredit kepada pihak bank, vendor mitra, serta pemegang obligasi.

Saat ini, tahap verifikasi sisa tagihan lainnya masih terus berjalan, yang mana perkembangannya sudah mencapai 90 persen.

Sebagai langkah selanjutnya, WSBP bakal menggunakan tenggat waktu baru guna menjelaskan proyeksi finansial dan homologasi. “Kami sedang menggelar roadshow ke para kreditur dalam format one-on-one atau group meeting,” ujar Direktur Utama WSPT, Poerbayu Ratsunu lewat keterangan resmi hari ini.

Apabila homologasi tercapai, perseroan yakin dapat kembali menjalankan kegiatan produksi dan pemasaran dengan normal. Harapannya, akan ada titik terang ihwal pelunasan utang WSBP, hingga dapat mempercepat perbaikan dasar keuangan perseroan.

Pada akhirnya, jika itu terwujud, maka hasil akhirnya adalah berakhirnya suspensi saham WSBP di bursa. “Ini bakal jadi awal mula babak baru pemulihan kinerja WSBP,” imbuhnya.