Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Rupiah Diprediksi Alami Tekanan

ilustrasi The Fed (vecteezy.com/sasirin pamai)
ilustrasi The Fed (vecteezy.com/sasirin pamai)
Intinya sih...
  • The Fed memangkas suku bunga FFR sebesar 25 bps menjadi kisaran 3,50 persen hingga 3,75 persen pada (10/12) karena pertumbuhan pasar tenaga kerja melambat dan inflasi tinggi.
  • Rupiah diprediksi bergerak kisaran Rp16.720/US$ dalam beberapa hari ke depan seiring dengan penguatan dollar di pasar global.
  • Investor global fokus pada komentar Ketua The Fed, Jerome Powell, mengenai arah pergerakan suku bunga pada tahun 2026 untuk menyeimbangkan kebijakan ekonomi dengan pengendalian inflasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – The Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga fed funds rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi kisaran 3,50 persen hingga 3,75 persen pada (10/12). Penurunan FFR untuk ketiga kalinya dalam 2025 ini dilakukan dengan mempertimbangkan pelemahan pasar tenaga kerja hingga inflasi di Amerika Serikat (AS). 

“Pertumbuhan pasar lapangan kerja melambat tahun ini serta tingkat pengangguran sedikit meningkat hingga September 2025. Indikator lainnya ialah perkembangan Inflasi yang meningkat sejak awal tahun dan tetap tinggi,” tulis The Fed dalam pernyataan resminya yang dikutip di Jakarta, Kamis (11/12).

Dalam laporan yang sama, The Fed juga memprediksi inflasi tetap berada di atas target 2 persen hingga 2028. Inflasi tahunan per September masih berada di level 2,8 persen. Bank Sentral AS juga merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi (PDB) AS di 2026 menjadi 2,3 persen. 

Rupiah diprediksi bergerak kisaran Rp16.720/US$

Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Dengan kebijakan tersebut, Direktur PT. Traze Andalan Futures, Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah akan mengalami tekanan dalam beberapa hari ke depan seiring dengan penguatan dollar di pasar global. 

“Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kami prediksi fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp16.680/US$ hingga Rp16.720/US$,” kata Ibrahim melalui keterangan tertulis di Jakarta, (11/12).

Ibrahim menambahkan, fokus utama investor global tertuju pada komentar Ketua The Fed, Jerome Powell, khususnya mengenai arah pergerakan suku bunga pada tahun 2026. Para pelaku pasar menelisik petunjuk tentang bagaimana Fed berencana untuk menyeimbangkan kebijakan ekonomi dengan pengendalian inflasi.

Melansir data Bloomberg, nilai tukar rupiah pada hari ini (11/12) pukul 10:14 dibuka pada level Rp16.670/US$. Mata uang Garuda tersebut masih menguat 18 poin atau setara 0,11 persen dari Rp16.688/US$ pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

POLI Terbitkan Obligasi Senilai Rp500 Miliar, Dana untuk Refinancing

11 Des 2025, 16:33 WIBMarket