Jakarta, FORTUNE - Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan memastikan data wajib pajak dalam kondisi aman dan dapat diakses sebagaimana biasanya. Hal itu menanggapi dugaan kebocoran data DJP usai akun twitter DarkTracer mengunggah informasi adanya ratusan ribu data kredensial yang didistribusikan ke situs gelap.
Data kredensial itu termasuk di antaranya Ditjen Pajak, Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), situs resmi prakerja, Kementerian Agama, dan Kementerian Keuangan.
“Berdasarkan investigasi kami, situs DJP dipastikan aman dan dapat diakses sebagaimana biasanya. Kebocoran data diduga berasal dari perangkat pengguna yang terinfeksi malware kemudian digunakan untuk masuk ke situs pemerintahan,” ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Neilmaldrin Noor dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (4/3).
Lantaran hal itu, Neilmaldrin memastikan bahwa kebocoran dialami dari sisi pengguna. Ia juga menyarankan agar pengguna situs web pajak.go.id dan wajib pajak secara luas segera mengganti kata sandi dengan yang lebih kuat dan aman agar tidak mudah diretas.
"Demi keamanan bersama, kami mengimbau pengguna dan seluruh wajib pajak untuk segera mengganti password ntuk login di situs web pajak.go.id dengan kata sandi yang lebih kuat dan kemudian menggantinya secara berkala," tuturnya.
Lebih lanjut, DJP mengimbau wajib pajak memasang antivirus terbaru di perangkat masing-masing dalam upaya menghindari infeksi malware. "Pastikan juga antivirus yang terpasang sudah paling mutakhir,” tegasnya.