Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Amerika Serikat Mau Beli 1 Juta Barel Minyak Untuk Cadangan Strategis

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bertatap muka dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam pertemuan bilateral yang digelar di Hotel InterContinental New York Barclay, New York City, pada Rabu, 25 September 2019. Pertemuan tersebut didokumentasikan dalam foto resmi Gedung Putih oleh S
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bertatap muka dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam pertemuan bilateral yang digelar di Hotel InterContinental New York Barclay, New York City, pada Rabu, 25 September 2019. Pertemuan tersebut didokumentasikan dalam foto resmi Gedung Putih oleh Shealah Craighead. (The White House from Washington, DC, Public Domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Amerika Serikat (AS) berencana membeli 1 juta barel minyak untuk mengisi kembali Strategic Petroleum Reserve (SPR).
  • Langkah ini diambil guna memanfaatkan harga minyak yang sedang berada di level rendah.
  • Cadangan saat ini hanya menampung sekitar 409 juta barel, jauh di bawah kapasitas penuhnya sebesar 700 juta barel.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE -Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan membeli satu juta barel minyak mentah untuk mengisi kembali Strategic Petroleum Reserve (SPR) atau Cadangan Minyak Strategis.

Menteri Energi Amerika Serikat (AS) Chris Wright menyatakan, pemerintahan Presiden Donald Trump tengah berupaya mengisi kembali cadangan tersebut dengan meminta dukungan Kongres. Rencana pembelian satu juta barel ini dilakukan di tengah harga minyak yang sedang berada di level rendah.

"Langkah ini merupakan bagian dari upaya membalikkan kebijakan energi yang mahal dan tidak bertanggung jawab dari pemerintahan sebelumnya,” ujar Wright, dikutip dari Reuters, Selasa (21/10).

Cadangan tersebut saat ini hanya menampung sekitar 409 juta barel, jauh di bawah kapasitas penuhnya sebesar 700 juta barel. SPR itu menipis setelah pemerintahan Presiden Joe Biden menjual sekitar 180 juta barel minyak pada 2022 guna menstabilkan pasar usai invasi Rusia ke Ukraina.

Pemerintahan Presiden Donald Trump terus berupaya untuk mengisi kembali cadangan minyaknya, namun terkendala keterbatasan anggaran serta kondisi fasilitas penyimpanan yang membutuhkan perawatan rutin.

RUU pajak dan pengeluaran di masa pemerintahan Trump hanya mengalokasikan sekitar US$171 juta untuk pembelian dan pemeliharaan cadangan, jauh lebih kecil dari usulan awal sebesar US$1,3 miliar. Karena itu, pembelian tambahan minyak untuk SPR kemungkinan memerlukan persetujuan undang-undang baru.

"Meski proses ini tidak akan selesai dalam semalam, langkah ini menjadi awal penting dalam memperkuat ketahanan energi kita,” ujar Wright.

Dikutip dari Financial Post, Pejabat Departemen Energi AS menyampaikan bahwa penawaran untuk pengadaan 1 juta barel minyak yang akan dikirim ke fasilitas Bayou Choctaw harus disampaikan paling lambat pada 28 Oktober pukul 11.00 waktu setempat. Proses pembelian tersebut akan dilakukan menggunakan skema kontrak berbasis indeks harga spot.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) telahturun sekitar 30 persen sejak mencapai puncaknya pada pertengahan Januari. Harganya diperdagangkan sekitar US$58 per barel pada hari Selasa, mendekati level terendah sejak 2021.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us

Latest in News

See More

Indonesia Akan Bangun Tujuh Pabrik Pupuk Baru dalam 10 Tahun

22 Okt 2025, 14:31 WIBNews