Presidensi G20 Angkat Tiga Isu Utama Pertanian Global

Perubahan iklim memberi hambatan besar bagi produksi pangan

Presidensi G20 Angkat Tiga Isu Utama Pertanian Global
Ilustrasi kawasan persawahan. (Pixabay/Kanenori)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presidensi G20 di bidang pertanian, akan mendeklarasikan komitmen bersama untuk mengatasi tiga isu utama sektor pertanian global. Isu tersebut mulai dari masalah ketahanan pangan hingga pertanian digital. 

Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian, Ade Candrajaya, isu prioritas pertama adalah membangun sistem pangan dan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.

Isu berikutnya adalah mempromosikan perdagangan pangan yang terbuka, adil, dapat diprediksi, serta transparan. Sedangkan, isu terakhir adalah mendorong bisnis pertanian yang inovatif, melalui pertanian digital, supaya kehidupan petani di pedesaan jadi lebih baik.

“Tiga isu prioritas tersebut, kami rangkum dalam satu tema besar agriculture working group, yaitu ‘Balancing Production and Trade to Fill Food for All’,” ujar Ade dalam webinar Center for Indonesian Policy Studies, secara daring, Selasa (22/3).

Komitmen bersama G20 di bidang pertanian

Ilustrasi persawahan. (dok. Kementan)

Ia mengatakan bahwa kelompok kerja bidang pertanian di G20 berusaha untuk membangun komitmen bersama dalam memastikan keseimbangan pasokan pangan lewat penguatan sistem produksi dalam negeri.

"Di sisi lain menjaga kelancaran arus mobilisasi pertanian dan pangan lintas batas negara," katanya. 

Menurut Ade, negara G20 harus bersinergi dalam memastikan ketahanan pangan dan gizi sebagai isu sentral dalam kelompok kerja G20 di bidang pertanian. 

Pandemi Coavid-19 dan hambatan sektor pertanian global

ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc

Pandemi Covid-19 di sisi lain menciptakan berbagai tantangan terkait ketahanan pangan dan gizi masyarakat dunia. Pembatasan pergerakan barang dan jasa yang terjadi di tingkat lokal hingga global telah berdampak serius pada sistem distribusi pangan.

Selain itu, isu perubahan iklim juga cukup menghambat produksi pangan karena sistem tanam yang tidak dapat dipastikan hasilnya. Sementara, beberapa negara menetapkan proteksi terhadap stok nasional mereka dan memunculkan ketidakseimbangan pangan global.

Peran forum G20 sangat krusial

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp

Dengan demikian, negara-negara yang tergabung dalam forum G20 berperan krusial terhadap sektor pertanian. Pangan dan gizi adalah kebutuhan yang tidak dapat ditunda bagi kehidupan masyarakat dunia.

Selain itu, G20 harus bisa menjamin pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan tidak meninggalkan negara lain di belakang. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya