Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengajak Investor menamakan modalnya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, hampir setiap bulan pemerintah melakukan groundbreaking di Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga tidak ada alasan bagi investor ragu berinvestasi.
Menurut Jokowi, akan ada 8-10 proyek yang diresmikan setiap bulannya di IKN. Ia juga mengkllaim ada banyak investor berminat investasi, namun pemerintah cukup selektif dalam memilih para investor. “Perlu disaring sesuai dengan kebutuhan yang ada di Ibu Kota Nusantara,” ujar Presiden.
Banyaknya acara groundbreaking membuktikan bahwa kepercayaan investor pada proyek IKN. Oleh karenanya, pemerintah berupaya mengoptimalkan peluang investasi. "Dengan memanfaatkan sebaik-baiknya berbagai insentif dan kemudahan berusaha yang ditawarkan pemerintah,” kata Jokowi, di IKN, Rabu (17/1).
Pembangunan hotel
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga meresmikan pembangunan hotel Jambuluwuk Nusantara. Ini merupakan hotel berbintang lima dan berkonsep modern Indonesia etnik. “Dengan investasi kurang lebih Rp300 miliar dan dengan kapasitas kurang lebih 200 kamar. Ini akan menambah jumlah hotel yang beroperasi di Ibu Kota Nusantara,” katanya.
Keberadaan hotel ini cukup penting, mengingat upacara perayaan hari kemerdekaan pada 17 Agustus 2024 akan diadakan di IKN sehingga dalat digunakan sebagai akomodasi menginap para tamu, terlebih dengan ketersediaan infrastruktur jalan tol.
“Jalan tolnya sepanjang 47 kilometer juga insyaallah di bulan Juli sudah selesai, tapi akan lebih benar kalau di Ibu Kota Nusantara sudah ada hotel-hotel yang telah selesai dibangun. Saya yakin satu, dua hotel, pasti sudah akan selesai dibangun di Ibu Kota Nusantara,” kata Jokowi.
LPS mendorong kepercayaan
Presiden Jokowi mengungkapkan, pembangunan yang akan dilaksanakan di IKN juga akan terus meningkatkan kepercayaan usaha maupun investor. Salah satu kepercayaan ini bisa makin besar dengan kehadiran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang pembangunan gedungnya baru dimulai. Hal ini akan diikuti oleh gedung-gedung lembaga lain, seperti bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kompleks perkantoran LPS ini bernama Arthadhyaksa, yang bermakna pelindung nasabah, pelindung harta nasabah.
"Pembangunannya dilaksanakan secara bertahap, tahap satu akan dibangun gedung utama yang merupakan pusat operasional LPS, tahap kedua-ketiga akan dilanjutkan dengan pembangunan dua gedung lainnya, serta fasilitas-fasilitas pendukungnya,” kata Jokowi.
