Anak Buah Luhut Jelaskan Tourism Fund dan Wacana Iuran Pariwisata

Pemerintah sedang buat aturan dan membahas wacana ini.

Anak Buah Luhut Jelaskan Tourism Fund dan Wacana Iuran Pariwisata
Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba. (Commons.wikimedia)

Fortune Recap

  • Kemenko Marves membuka suara soal wacana pengenaan iuran pariwisata melalui tiket penerbangan.
  • Odo RM. Manuhutu mengakui tengah melakukan penyusunan rancangan peraturan Dana Abadi Pariwisata Berkualitas bersama kementerian/lembaga terkait.
  • Tujuan dari peraturan Dana Abadi Pariwisata adalah menciptakan ekosistem pariwisata berkualitas berlandaskan pada empat pilar daya saing infrastruktur dasar, pengelolaan pariwisata berkelanjutan, keunikan destinasi, dan layanan pariwisata bernilai tinggi.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) buka suara soal wacana pengenaan iuran pariwisata melalui tiket penerbangan.

Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Maritim dan Investasi, Odo RM. Manuhutu, mengakui saat ini pihaknya tengah melakukan penyusunan rancangan peraturan tentang Dana Abadi Pariwisata Berkualitas, atau yang kerap disebut tourism fund, bersama kementerian/lembaga terkait.

"Rancangan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pariwisata berkualitas berlandaskan pada empat pilar yaitu daya saing infrastruktur dasar, pengelolaan pariwisata berkelanjutan, keunikan destinasi, dan layanan pariwisata bernilai tinggi," kata Odo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/4).

Sedangkan wacana iuran pariwisata yang disebut Odo sebagai pengembangan pariwisata berkualitas melalui partisipasi aktif berbagai pihak terkait, juga masih dalam tahap kajian awal dan diskusi yang melibatkan berbagai sektor

Dia menyebut, kajian tersebut tentunya mempertimbangkan berbagai faktor, seperti dampak ekonomi dan sosial.

Selain itu, kajian turut mempertimbangkan upaya untuk mendukung peningkatan target pergerakan wisatawan nusantara.

Melalui Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) pemerintah menetapkan target pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 1,25 miliar–1,5 miliar perjalanan pada 2024, dengan potensi pendapatan pariwisata Rp3.000 triliun.

“Berbagai kebijakan terkait pariwisata berkualitas bertujuan untuk memberikan manfaat signifikan yang dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat. Upaya ini sekaligus mendukung Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Rapat pembahasan iuran pariwisata

Sebelumnya, pakar industri penerbangan Alvin Lie mengunggah tangkapan layar mengenai undangan Rapat Koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Presiden Dana Pariwisata Berkelanjutan oleh Kemenko Marves di akun media sosial X pribadinya @alvinlie21.

Menurut Alvin, pemerintah memiliki rencana untuk memungut iuran pariwisata melalui penyesuaian harga tiket maskapai penerbangan.

"Ada menteri yang gemar teriak bahwa harga tiket pesawat mahal, menghambat pariwisata. Sekarang pemerintah malah akan bebankan iuran pariwisata untuk dititipkan pada harga tiket pesawat," demikian Alvin melalui postingan pada platform media sosial X.

"Konsumen tahunya harga tiket yang naik, padahal uangnya bukan ke airlinepiye tho iki?”

Dalam undangan tersebut, agenda pembahasan pengenaan iuran pariwisata melalui tiket pesawat akan dilakukan pada 24 April 2024 di Kemenko Marves, Jakarta.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI