BPOM: Es Krim Magnum di Inggris Tidak Beredar di Indonesia

Ada indikasi produk manufaktur di Eropa itu terkontaminasi.

BPOM: Es Krim Magnum di Inggris Tidak Beredar di Indonesia
Gedung kantor pusat Unilever di Rotterdam, Belanda. Shutterstock/Dmitry Rukhlenko

Fortune Recap

  • BPOM: Es Krim Magnum di Indonesia aman
  • Produk serupa tidak teridentifikasi cemaran logam dan plastik
  • Magnum Almond yang diproduksi Unilever Indonesia sudah terdaftar di BPOM RI
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia menyampaikan pandangannya tentang keamanan produk es krim Magnum di Indonesia.

Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM, Noorman Effendi, mengatakan BPOM menjamin tidak ada produk serupa yang teridentifikasi memiliki cemaran logam dan plastik di Indonesia.

“Untuk produk Magnum yang ditarik di Inggris dan Irlandia tersebut, produknya tidak beredar di Indonesia," kata Noorman dalam keterangannya, Selasa (23/4).

Dia meminta masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan produk Magnum yang tersedia di dalam negeri karena es krim Magnum Almond yang diproduksi Unilever Indonesia telah terdaftar di BPOM. 

Dalam keterangan tertulisnya, Marketing Lead Magnum Indonesia, Aliqa Sendylaras, menjelaskan lebih lanjut mengenai pemberitaan yang beredar di masyarakat.

“Keamanan produk adalah prioritas utama kami. Terkait pemberitaan seputar penarikan produk Magnum di Inggris dan Irlandia baru-baru ini, dapat dipastikan bahwa langkah ini merupakan aksi pencegahan hanya untuk produk yang diproduksi di Inggris dan Irlandia, dan dalam jumlah terbatas,” ujarnya.

Produksi es krim Magnum di Indonesia aman

Aliqa mengatakan semua produk Magnum yang dijual dan didistribusikan secara resmi di Indonesia tidak diproduksi di Inggris atau Irlandia sehingga aman untuk dikonsumsi.

“Produk Magnum yang dijual di Indonesia diproduksi dengan standar tertinggi, mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan memiliki izin lengkap dari lembaga terkait, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ujarnya.

Dengan adanya klarifikasi dari BPOM dan pihak terkait, diharapkan kekhawatiran konsumen terhadap keamanan produk dapat teratasi, serta memberikan kepercayaan kepada produk-produk yang diproduksi di Indonesia dengan standar yang ketat dan aman untuk dikonsumsi.

Sebelumnya, lembaga pengawas makanan Inggris, Food Standards Agency (FSA) mengungkap dugaan kandungan plastik dan logam yang terkontaminasi dalam produk tersebut.

Adapun produk yang diduga terpengaruh yaitu yang berukuran 3x1000 dengan kode batch L3338, L3339, L3340, L3341, L3342 dan tanggal kadaluwarsa Desember 2025. 

Kode batch dapat dilihat dari sisi kotak es krim Magnum.

FSA menyebut Unilever telah menarik stik es krim Magnum Almond di pasaran dan akan memberi tahu titik penjualan produk itu.

 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI