Harga Telur Terus Melambung Hingga Tembus Rp40 Ribu/Kg, Ini Sebabnya

Harga telur alami kenaikan di sejumlah wilayah Indonesia.

Harga Telur Terus Melambung Hingga Tembus Rp40 Ribu/Kg, Ini Sebabnya
Telur ayam ras. (Pixabay/EmAji)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Harga telur menjadi sorotan lantaran terus mengalami kenaikan. Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional per 18 Mei, rata-rata harga telur ayam ras Rp30.808 per kilogram atau naik Rp710 dari hari sebelumnya.

Di sejumlah pasar di Jakarta, harga telur berkisar Rp28.000 hingga Rp34.000 per kilogram. Sedangkan di luar jawa atau wilayah timur Rp38.000 per kilogram bahkan lebih dari Rp40.000 per kilogram.

Sekretaris jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengungkap biang kerok kenaikan harga telur belakangan ini dipicu dua faktor, yakni produksi dan distribusi. Pada faktor produksi, lonjakan harga telur berkaitan dengan harga pakan yang tinggi.

"Kedua, proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan yang biasanya didistribusikan ke pasar," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (18/5).

Dua hal ini kami berharap agar pemerintah segera mengambil langkah antisipasi agar harga telur tak terus melonjak. Terlebih, beberapa permintaan cukup tinggi di beberapa instansi, lembaga, bahkan perorangan sehingga supply di pasar  berpotensi terganggu.

Upaya Badan Pangan Nasional kendalikan harga telur

Guna mengendalikan harga telur, Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun mengambil sejumlah langkah.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menerangkan, salah satu upayanya adalah dengan penyaluran bantuan telur dan daging ayam untuk Keluarga Risiko Stunting (KRS). Program ini dinilai efektif menyerap telur dan daging ayam yang dihasilkan peternak mandiri dengan harga yang baik untuk disalurkan untuk menurunkan angka stunting.

"Saat ini pemerintah sedang menjalankan program bantuan untuk 1,4 juta KRS di 7 provinsi dengan memberikan telur ayam 1 pack dan 1 ekor daging ayam karkas bersama ID FOOD, Holding BUMN Pangan. Program ini akan berjalan selama 3 bulan. Mulai April sampai Juni 2023," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (17/5).

Menurutnya, hal ini menjadi semacam closed loop yang terintegrasi dari hulu, tengah, hingga hilir. Di hulu melibatkan peternak mandiri sebagai pemasok produk, di tengah menyiapkan ID FOOD sebagai stand by buyer dengan harga yang baik untuk jaga stabilitas harga di peternak, lalu di hilir didistribusikan kepada masyarakat yang berisiko stunting sesuai data by name dan by address dari BKKBN.

Pemantauan harga telur setiap hari

Untuk mempercepat mitigasi, NFA bakal melakukan pemantauan melalui aplikasi Panel Harga Pangan dengan enumerator yang tersebar di 514 kabupaten/kota, melakukan monitoring dan pemantauan pergerakan harga telur di seluruh provinsi dan kabupaten/kota setiap hari.

“Apabila kondisi harga di produsen naik, kita cek jika masalahnya di harga pakan yang tinggi, kita upayakan untuk fasilitasi pendistribusian pangan komoditas jagung dari sentra produksi ke titik yang membutuhkan pasokan jagung untuk stabilkan harga pakan,” ujarnya.




 

Related Topics

Harga TelurIkappi

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity