Insiden Panel Lepas di Udara, 171 Boeing 737 Max 9 Dilarang Terbang

Otoritas AS melakukan penyelidikan atas insiden ini.

Insiden Panel Lepas di Udara, 171 Boeing 737 Max 9 Dilarang Terbang
Ilustrasi: maskapai Alaska Airlines. (Dok. 123RF)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Penerbangan Federal AS (Federal Aviation Administration/FAA) memerintahkan  penghentian segera operasional beberapa pesawat Boeing 737 Max 9 setelah penerbangan Alaska Airlines dengan jenis pesawat tersebut mengalami insiden yang meninggalkan lubang menganga di sisi badan pesawat.

Setidaknya ada 171 pesawat Boeing 737 max 9 di seluruh dunia yang untuk sementara waktu tidak dibolehkan untuk mengudara secara sementara. 

Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, Jennifer Homendy, mengatakan pihaknya masih mencari panel pesawat yang terlepas. Otoritas setempat memperkirakan potongan itu terjatuh di dekat Oregon Route 217 dan Barnes Road di daerah Cedar Hills sebelah barat Portland, Amerika Serikat.

“Jika Anda menemukannya, silakan hubungi penegak hukum setempat,” katanya, seperti diberitakan oleh laman Fortune.com, Senin (8/1).

Dalam pernyataannya, Alaska Airlines mengatakan harus kembali mengandangkan 18 unit 737 Max 9 yang sebelumnya telah diizinkan untuk terbang, pada Sabtu (6/1) setelah menjalankan prosedur pemeliharaan. Padahal, pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap sisa pesawat diperkirakan akan selesai dalam beberapa hari mendatang. Setidaknya Alaska Airlines mempunyai 65 pesawat 737 Max 9 dalam armadanya.

Penerbangan Alaska Air 1282 yang membawa 171 penumpang dan 6 kru dari Portland ke Ontario, California mengalami masalah tekanan udara pada Jumat (5/1).

Bagian depan sebelah kiri badan pesawat terlepas saat berada di udara dan menyebabkan munculnya sebuah lubang seukuran pintu tidak lama setelah lepas landas sejauh 4,8 kilometer di langit Oregon. Dengan adanya peristiwa tersebut, pilot pesawat itu pun harus melakukan pendaratan darurat.

Namun begitu, tidak ada seorang pun yang terluka parah, dan pesawat kembali dengan selamat ke Bandara Internasional Portland sekitar 20 menit setelah keberangkatan.

Posisi kejadian Alaska Airlines

Jennifer mengatakan bahwa pesawat untungnya belum berada pada ketinggian jelajah. 

“Tidak ada seorang pun yang duduk di 26A dan B tempat pintu tersebut berada. Pesawat berada pada ketinggian sekitar 16.000 kaki dan hanya berjarak 10 menit dari bandara ketika pintunya terlepas,” ujarnya

Dia menyebut, sandaran kepala kursi nomor 26A dan 25A hilang. Pakaian juga berserakan pada area tersebut.

Seorang penumpang Alaska Airlines, Evan Smith, mengatakan ada anak laki-laki dan ibunya sedang duduk di barisan di mana panelnya terlepas, dan baju anak tersebut tersedot keluar dari pesawat.

“Anda mendengar ledakan keras di kiri belakang. Suara mendesing dan semua masker oksigen langsung dipasang dan semua orang memakainya,” kata Smith kepada  KATU-TV.

Jennifer belum bisa mengonfirmasi perihal laporan tentang baju penumpang yang terisap udara akibat depresurisasi.

Penyelidikan atas peristiwa tersebut kemungkinan akan berlangsung selama berbulan-bulan. 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal