NEWS

Pesawat Japan Airlines Kecelakaan dan Terbakar di Landasan, 5 Tewas

Penumpang dan awak sejumlah hampir 400 orang dievakuasi.

Pesawat Japan Airlines Kecelakaan dan Terbakar di Landasan, 5 TewasIlustrasi kokpit pesawat. 123RF
03 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pesawat Japan Airlines (JAL) terbakar di landasan pacu  Bandara Haneda Tokyo, usai bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang pada Selasa (2/1) malam. Ratusan penumpang melarikan diri sebelum pesawat dilalap api.

Dikutip dari Nikkei Asia, sebuah tayangan televisi menunjukkan pesawat terbakar di landasan. Pesawat tersebut adalah Airbus A350 yang melayani rute Sapporo-Tokyo. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah hampir 400 orang berhasil dievakuasi dari pesawat. NHK melaporkan, sedikitnya 17 orang dalam penerbangan tersebut terluka.

Sementara otoritas kepolisiasian Jepang mengatakan, lima dari enam awak pesawat penjaga pantai tewas, sedangkan sang kapten dalam kondisi serius.

"Pesawat JAL mendarat di landasan pacu yang terdapat pesawat Penjaga Pantai Jepang. Pesawat JAL langsung menabraknya," kata Shigenori Hiraoka, kepala Biro Penerbangan Sipil di bawah Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, kepada wartawan pada konferensi pers malam. “Kami masih perlu memastikan rincian interaksi dengan pengatur lalu lintas udara mengenai penyebab kecelakaan itu.”

Pada pengarahan terpisah, Managing Executive Officer JAL Noriyuki Aoki mengatakan, "Kami tidak dapat berbicara secara pasti, tetapi kami memahami bahwa pengawas lalu lintas udara telah memberikan izin bagi pesawat JAL untuk mendarat." Meski begitu, dia menambahkan bahwa masih perlu “mengkonfirmasi rinciannya” termasuk izin pendaratan.

Airbus memberikan bantuan teknis kepada pihak berwenang yang bertanggung jawab atas penyelidikan dan mengirimkan tim spesialis.

Insiden ini terjadi tak lama setelah Jepang dilanda gempa bumi besar yang melanda pantai Laut Jepang pada Tahun Baru. Gempa Jepang ini menyebabkan puluhan tewas dan kerusakan yang luas. Pesawat penjaga pantai tersebut diketahui terlibat dalam pengiriman bantuan ke wilayah yang dilanda gempa.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, berkat respon tenang JAL dan staf bandara serta para penumpang, seluruh awak dan penumpang pesawat JAL dapat melarikan diri.

“Lima personel Penjaga Pantai yang kehilangan nyawa melakukan tugasnya dengan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap mereka yang terkena dampak gempa,” lanjut perdana menteri. “Ini benar-benar disesalkan, dan saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih saya atas rasa tanggung jawab mereka dan mendoakan jiwa mereka.”

Kecelakaan paling serius

Insiden ini merupakan kecelakaan paling serius Japan Airlines dalam beberapa dekade terakhir. Maskapai ini pernah mengalami bencana terburuk pada 1985, ketika penerbangan 123 dari Haneda ke Osaka jatuh setelah pecahnya sekat yang merusak hidrolik. Kejadian ini menewaskan 520 orang.

Akibat kejadian Selasa malam, seluruh pendaratan dan keberangkatan di Haneda dihentikan sekitar jam 6 sore. Pekerja darurat bergegas memadamkan api, yang terjadi di landasan pacu C – salah satu dari empat landasan pacu di bandara. 

Pada konferensi pers kementerian, seorang pejabat mengatakan bahwa tiga landasan pacu lainnya telah dibuka kembali.“Kami akan melakukan yang terbaik, tapi kami tidak bisa mengatakan bahwa tidak akan ada dampak terhadap operasi,” kata pejabat tersebut. 

Related Topics