Anies Baswedan Tak Beri Bansos, Ini Cara Dia Mengentaskan Kemiskinan

Membidik reformasi tata niaga pertanian.

Anies Baswedan Tak Beri Bansos, Ini Cara Dia Mengentaskan Kemiskinan
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan orasi politiknya di acara Pemuda Kuningan di GOR Ewangga Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (9/12) . ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Calon Presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan, mengungkapkan strateginya untuk mengentaskan kemiskinan jika nantinya terpilih sebagai Presiden dalam Pilpres 2024.

Menurutnya, urusan mengatasi kemiskinan bukan sekadar memberikan bantuan sosial (bansos), melainkan harus dilakukan secara sistematis lewat kebijakan perekonomian.

Anies mencontohkan pernyataannya itu untuk penerapan dalam sektor Pertanian.

"Coba bayangkan. Kalau tata niaga pertanian kita bereskan, Petani tidak perlu menerima bansos karena pendapatan dia cukup untuk hidup," kata dia dalam acara Dialog Apindo Capres 2024 yang disiarkan secara virtual, Senin (11/12).

Anies memberikan penekanan pada bagaimana meningkatkan pendapatan petani di desa dengan membenahi mekanisme tata niaga pertanian dan membesarkannya, sehingga para petani dapat memiliki andil di pasar dan mendapatkan manfaatnya.

Anies mengarahkan kritik kepada pemerintah yang selama ini justru lebih menggencarkan penyaluran bantuan sosial kepada pihak masyakarat tertentu.

Perbaikan tata niiaga akan perbaiki kesejahteraan

Anies mengatakan jika tata niaga berbagai sektor seperti pertanian dibenahi, maka buruh-buruh tani tidak perlu lagi mendapatkan bansos. Dengan begitu, martabat mereka akan lebih terpelihara karena sanggup memiliki pendapatan cukup dibandingkan hanya dengan berharap pada bansos.

"Bila tata niaga karet, tata niaga kakao diperbaiki, [petani] enggak perlu menerima bansos. Jadi persoalan kemiskinan harus diselesaikan juga dari sisi perekonomian. Ini paradigma yang digeser. Dengan begitu beban bapak ibu (pengusaha) sekalian jadi lebih kecil," kata dia.

Dia mengatakan peningkatan level perekonomian pada pekerjaan-pekerjaan yang dinilai berpendapatan kecil dapat memungkinkan pengusaha untuk tidak membayar pajak demi penyaluran bansos, tetapi menciptakan tenaga kerja yang lebih luas lagi.

"Kenapa kami berpandangan dengan membesarkan pasar dan memasukkan mereka dalam mekanisme pasar distribusi, makin banyak dilakukan lewat distribusi daripada redistribusi dengan ambil pajaknya. Pajaknya bisa dipakai untuk pembangunan, bukan untuk bantuan sosial. Karena kemiskinan diselesaikan oleh pasar," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

3 Cara Mengubah Suara Menjadi Teks Untuk Kebutuhan Konten
Cara Melihat Pesan WA yang Terhapus, Tanpa Aplikasi Tambahan
Panduan Cara Ganti Kartu ATM BCA yang Hilang atau Rusak
10 Kacamata Termahal di Dunia Lengkap dengan Harganya!
Usai PHK Karyawan Tesla, Elon Musk Investasi Rp8 Triliun. Buat Apa?
Ekspektasi Fed Pangkas FFR Menguat, IHSG Berpotensi Rebound