Pemerintah Berencana Bebankan Iuran Pariwisata ke Harga Tiket Pesawat

Kebijakan akan tertuang dalam Peraturan Presiden.

Pemerintah Berencana Bebankan Iuran Pariwisata ke Harga Tiket Pesawat
Penumpang pesawat maskapai penerbangan Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ938 dari Singapura tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (16/2/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.

Fortune Recap

  • Pemerintah berencana membebankan iuran pariwisata ke harga tiket pesawat.
  • Surat dari Kemenkomarves menyampaikan undangan rapat pembahasan Rancangan Perpres Dana Pariwisata Berkelanjutan.
  • Rapat akan dilaksanakan pada 24 April 2024 untuk membahas pengenaan iuran pariwisata melalui tiket penerbangan.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah berencana mebebankan iuran pariwisata ke dalam komponen Harga Tiket Pesawat.

Hal tersebut terungkap dalam surat Undangan Rapat Koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Dana Pariwisata Berkelanjutan yang diunggah pengamat penerbangan sekaligus mantan anggota Ombdusman RI, Alvin Lie, via akun pribadinya pada media sosial X.

Surat berkop Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) tersebut ditandatangani Plt Asisten Deputi Akses Permodalan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahyanto Abdilah, dan ditembuskan kepada Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves.

Dalam surat bertanggal 20 April 2024 tersebut, kementerian menyampaikan ihwal undangan pembahasan Rancangan Perpres yang akan dilaksanakan di kantor Kemenkomarves  pada 24 April 2024 pagi.

"Agenda: pengenaan iuran pariwisata melalui tiket penerbangan," demikian petikan surat tersebut, dikutip Senin (22/4).

Adapun rapat akan dipimpin oleh Tahyanto Abdilah selaku Plt Asdep Akses Permodalan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Dana Pariwisata

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan pemerintah menargetkan dapat membentuk dana kepariwisataan atau Indonesia Tourism Fund pada semester II-2024.

Pada tahap awal nanti, dana abadi yang dikelola akan mencapai Rp2 triliun.

Dana pariwisata ini diharapkan dapat memberikan modal untuk mendukung acara-acara turisme, promosi pariwisata, serta mendongkrak citra Indonesia di mata dunia.

Sandiaga menilai penting ketiga hal tersebut dalam upaya terus mendorong sektor pariwisata sebagai andalan dalam perekonomian Indonesia.

“Kesuksesan menjadi tuan rumah KTT G20 dan KTT ASEAN serta penyelenggaraan ajang olahraga besar seperti MotoGP dan ajang seni budaya seperti konser musik menunjukkan dampak ekonomi di sektor pariwisata sangat signifikan,” kata Sandiaga dalam konferensi pers yang digelar usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, pada Desember lalu.

Dia mengatakan penyelenggaraan MotoGP pada Oktober 2023 telah meningkatkan dampak ekonomi hingga di atas Rp8 triliun. Pada Oktober lalu, Nusa Tenggara Barat menjadi penyumbang pergerakan wisatawan domestik terbesar.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal