NEWS

Menparekraf: Mahalnya Tiket Pesawat Hambat Target Pergerakan Wisnus

Kemenparekraf sudah identifikasi beberapa penyebabnya.

Menparekraf: Mahalnya Tiket Pesawat Hambat Target Pergerakan WisnusWisatawan Nusantara di bandara. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
23 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan tingginya harga Tiket Pesawat domestik bisa menghambat target pergerakan wisatawan Nusantara (Wisnus) di tahun 2024.

Sandiaga mengungkapkan bahwa masyarakat masih banyak yang mengeluhkan harga tiket pesawat domestik yang tinggi dalam sembilan bulan terakhir. “Karena ini memberatkan para pelaku di sektor parekraf dan kami berupaya untuk menekan biaya tiket pesawat domestik agar lebih terjangkau,” ujarnya dalam weekly brief Kemenparekraf, Senin (22/1).

Kemenparekraf akan terus berkoordinasi secara intensif dengan pemangku kepentingan sehingga ada langkah-langkah konkret yang dapat diambi untuk menekan biaya tiket pesawat domestik agar lebih terjangkau.

Kenaikan yang cukup signifikan ini, menurutnya dikhawatirkan dapat mempengaruhi target wisnus sebanyak 1,2-1,5 miliar pergerakan di 2024. “Kenaikannya sangat tinggi jika dibandingkan dengan sebelum pandemi, jadi rute paling mahal itu di Indonesia Timur dan sebagian juga ada di destinasi seperti Sumba,” katanya.

Penyebab kenaikan harga

Menparekraf, Sandiaga S. Uno.
Menparekraf, Sandiaga S. Uno. (dok. Kemenparekraf)

Menteri Sandiaga juga mengungkapkan sejumlah faktor penyebab tingginya harga tiket pesawat domestik yang berhasil diidentifikasi. Pertama, kurangnya jumlah pesawat; lalu masalah minimnya jumlah penerbangan; ketiga, masalah ketersediaan kursi penumpang; dan sebab terakhir adalah biaya bahan bakar dan penunjang lain yang cukup besar.

Namun demikian, Sandiaga memastikan pemerintah tidak akan tinggal diam, setelah mengetahui berbagai penyebab tingginya harga tiket pesawat ini.Ia telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN dan pihak maskapai penerbangan serta pemerintah daerah.

“Kami ingin agar (harga tiket) lebih terjangkau dan banyak opsi penerbangan ke destinasi wisata,” ujarnya.

Upaya konkret

Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia. (dok. Kemenparekraf)

Related Topics