Relaksasi PPKM Dorong Kenaikan Belanja Masyarakat

Angka belanja di Pulau Jawa topang pemulihan.

Relaksasi PPKM Dorong Kenaikan Belanja Masyarakat
Shutterstock/By Natee Photo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Mandiri Institute menilai, relaksasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM ) Darurat telah meningkatkan angka belanja masyarakat.

Data Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan, indeks nilai belanja masyarakat pada tanggal 1 Agustus 2021 turun tajam hingga ke level 73,3. Namun demikian, seiring dengan relaksasi PPKM, belanja masyarakat menunjukkan pembalikan arah. 

Berdasarkan data tanggal 15 Agustus, indeks belanja masyarakat menunjukkan tanda pemulihan. Pada pertengahan Agustus indeks frekuensi belanja masyarakat mulai naik ke level 97,3. Demikian pula halnya dengan indeks nilai belanja yang naik ke level 79,7. 

"Dalam beberapa minggu ke depan, seiring dengan relaksasi PPKM, kami melihat bahwa tren pemulihan belanja akan terus berlanjut," kata Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono dalam publikasi kajian Mandiri Institute di Jakarta, (30/8). 

Angka belanja pulau Jawa topang pemulihan

Dalam laporan tersebut juga tercatat, angka belanja masyarakat di Pulau Jawa terus meningkat. Hal ini menunjukkan pemulihan yang cepat seiring dengan diturunkannya tingkat PPKM di berbagai propinsi di Pulau Jawa. 

Tercatat, indeks nilai belanja di Pulau Jawa pada 15 Agustus mencapai 73,4 naik atau naik dari 63,8 pada tanggal 1 Agustus 2021. Faktor menurunnya kasus Covid-19 juga dinikai mendorong kenaikan belanja di Jawa. Tentunya hal ini membuat masyarakat relatif lebih berani untuk melakukan aktivitas ekonomi. Sementara itu, indeks belanja di luar Pulau Jawa menunjukkan tren yang sedikit menurun namun tetap berada level tinggi. 

Pemulihan belanja terjadi di setiap lapisan masyarakat

Tercatat, dari tiga kelompok masyarakat yang dibagi berdasarkan penghasilan bawah, menengah, dan atas, seluruhnya menunjukkan kenaikan dalam belanja masyarakat. Namun demikian, belanja kelompok masyarakat menengah mengalami kenaikan drastis. 

"Hingga tanggal 15 Agustus 2021, indeks belanja kelompok menengah yaitu mereka yang memiliki penghasilan sekitar Rp 8,4 juta per bulan menunjukkan angka 110,5 persen. Artinya belanja kelompok ini sudah berada pada tingkat sebelum pandemik Januari 2020," kata Teguh. 

Sementara itu kelompok bawah juga mengalami kenaikan. Selain pelonggaran mobilitas, dukungan pemerintah terhadap kelompok ini dalam bentuk perlindungan sosial juga berdampak positif bagi kelompok bawah. 

Angka kunjungan pusat perbelanjaan meningkat

Sementara itu, berdasarkan data Google Maps pada 22 Agustus hingga 28 Agustus 2021 tercatat, angka kunjungan ke tempat perbelanjaan pada 9 kota besar sudah kembali ke situasi awal Juli, yaitu 63 persen pada jam sibuk. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan situasi pada 1-11 Agustus di mana angka kunjungan ke tempat belanja berada di tingkat 60 persen dari normal di jam sibuk.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Medco Rampungkan Divestasi Kepemilikan di Blok Ophir Vietnam
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya