Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Bloomberg New Economy? Jokowi Jadi Anggota Dewan Penasihat

Bloomberg New Economy Forum
Bloomberg New Economy Forum (bloombergneweconomy.com)
Intinya sih...
  • Bloomberg New Economy adalah platform internasional yang bertujuan mengurangi kesenjangan pembangunan, memperluas akses teknologi, dan meningkatkan investasi melalui inovasi dan pendidikan.
  • Forum ini telah dihadiri lebih dari 1.500 pemimpin dunia, termasuk kepala negara, menteri senior, CEO perusahaan multinasional, hingga aktivis.
  • Dewan Penasihat Bloomberg New Economy dibentuk untuk membantu merumuskan strategi menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Bloomberg New Economy secara resmi mengumumkan bergabungnya Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, ke dalam jajaran Dewan Penasihat Global. Ia menjadi salah satu dari 22 tokoh dunia yang dipercaya memberikan pandangan strategis terkait tantangan ekonomi global di masa mendatang.

Namun, masih banyak yang mungkin bertanya-tanya, apa itu Bloomberg New Economy? Sebenarnya, Bloomberg New Economy menjadi platform untuk memfasilitasi pertemuan antara pemimpin pemerintahan, pelaku bisnis, hingga inovator global untuk membahas transformasi ekonomi, khususnya di negara berkembang.

Untuk informasi lebih jelasnya, berikut ini penjelasan mengenai apa itu Bloomberg New Economy dan tujuannya.

Apa itu Bloomberg New Economy?

Bloomberg New Economy adalah sebuah platform internasional yang berdiri sejak 2018. Forum ini dibentuk sebagai respons terhadap pergeseran besar kekuatan ekonomi global, dari Barat ke Timur dan dari Utara ke Selatan. Pergeseran tersebut didorong oleh faktor demografi, globalisasi, dan percepatan digitalisasi.

Melansir situs resminya, Bloomberg New Economy bertujuan untuk mengurangi kesenjangan pembangunan, memperluas akses teknologi, mendorong perdagangan, serta meningkatkan investasi melalui inovasi dan pendidikan.

Hingga kini, lebih dari 1.500 pemimpin dunia telah bergabung dalam komunitas ini, mulai dari kepala negara, menteri senior, CEO perusahaan multinasional, hingga aktivis.

Sebagai platform global, Bloomberg New Economy telah mengadakan forum di berbagai kota dunia seperti Singapura, Beijing, Marrakesh, hingga São Paulo. Pertemuan ini mempertemukan pemerintah dan sektor swasta untuk mencari solusi atas tantangan ekonomi global, termasuk risiko geopolitik, perubahan rantai pasok, serta aliran modal internasional.

Daftar anggota Dewan Penasihat Bloomberg New Economy 2025

Pertemuan berikutnya akan digelar di Singapura pada 19–21 November 2025 dengan tema “Thriving in an Age of Extremes.” Forum ini akan menghadirkan sesi pleno, diskusi kelompok, hingga kesempatan membangun jejaring lintas sektor global.

Beberapa nama yang tercatat dalam Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy 2025, antara lain:

  • Michael R. Bloomberg: Pendiri Bloomberg LP & Bloomberg Philanthropies, sekaligus mantan Wali Kota New York (Chair).
  • Mario Draghi: Mantan Perdana Menteri Italia dan mantan Presiden Bank Sentral Eropa (Co-Chair).
  • Gan Kim Yong: Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri Singapura (Co-Chair).
  • Gina Raimondo: Mantan Menteri Perdagangan Amerika Serikat (Co-Chair).
  • Joko Widodo: Presiden ke-7 Republik Indonesia.

Selain itu, terdapat pula tokoh dari berbagai sektor seperti Noubar Afeyan (Co-Founder Moderna), Gita Gopinath (Profesor Ekonomi Harvard University), Kai-Fu Lee (CEO 01.AI), hingga David Vélez (Co-Founder dan CEO Nubank).

Keberagaman anggota ini mencerminkan cakupan global dan multidisipliner forum tersebut.

Tugas dewan penasihat Bloomberg New Economy

Dewan Penasihat (Advisory Board) dibentuk untuk membantu merumuskan strategi menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks. Para anggota dewan dipilih berdasarkan pengalaman, reputasi, dan kontribusi besar mereka di bidang pemerintahan, bisnis, maupun organisasi multilateral.

Tugas utama Dewan Penasihat adalah:

  • Memberikan masukan strategis terkait isu ekonomi global.
  • Mendorong dialog terbuka dan kolaborasi lintas sektor.
  • Menjadi wadah pertukaran ide guna mencari solusi atas tantangan besar dunia.

Dengan adanya dewan ini, Bloomberg New Economy menjadi forum yang lebih kuat dalam menghadirkan gagasan, menggerakkan inovasi, serta membangun kerja sama lintas negara.

Jokowi akan bahas AI di forum Bloomberg New Economy

Sebagai anggota baru, Jokowi menyebut kehadirannya akan difokuskan pada pembahasan tantangan ekonomi masa depan. Ia menegaskan bahwa salah satu isu yang akan ia dorong adalah pentingnya intelligence economy atau ekonomi berbasis intelijen data.

Menurutnya, teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), 5G, dan Internet of Things (IoT) akan menjadi faktor kunci dalam pengambilan keputusan ekonomi di masa depan.

Intelligence ekonomi sangat penting sekali. Itu merupakan proses untuk mengumpulkan, menilai, dan menggunakan data ekonomi secara cepat untuk dasar pengambilan keputusan,” ungkap Jokowi.

Ia menekankan bahwa kecepatan dan ketepatan dalam mengelola data akan sangat menentukan arah kebijakan ekonomi sebuah negara. Forum Bloomberg New Economy sendiri akan kembali digelar pada 19–21 November 2025 di Singapura dengan tema “Thriving in an Age of Extremes”.

FAQ seputar Bloomberg New Economy

Siapa pendiri Bloomberg New Economy?

Platform ini didirikan oleh Michael R. Bloomberg pada 2018.

Mengapa Jokowi bergabung dalam Dewan Penasihat?

Jokowi dipilih karena rekam jejaknya sebagai pemimpin negara besar dengan pertumbuhan ekonomi signifikan, serta reputasinya di kancah internasional.

Apa tema Bloomberg New Economy Forum 2025?

Pertemuan akan digelar di Singapura pada 19–21 November 2025 dengan tema “Thriving in an Age of Extremes”.

Apa yang akan disampaikan Jokowi dalam forum tersebut?

Jokowi menekankan pentingnya intelligence economy dan pemanfaatan teknologi seperti AI, 5G, dan IoT untuk mendukung kebijakan ekonomi berbasis data.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yunisda Dwi Saputri
EditorYunisda Dwi Saputri
Follow Us

Latest in News

See More

Apa Itu Bloomberg New Economy? Jokowi Jadi Anggota Dewan Penasihat

20 Nov 2025, 12:02 WIBNews