Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, buka suara perihal pencabutan Visa on Arrival (VoA), seiring banyaknya keluhan dan laporan warga terkait ulah wisatawan mancanegara (wisman)–khususnya asal Rusia dan Ukraina–di Bali.
Menurut Sandiaga, pencabutan VoA harus melalui kajian yang matang dan menyeluruh. “Karena dari kunjungan bulan Januari (2023) saja, dari Rusia dan Ukraina, mungkin yang berulah dan menimbulkan masalah ini, jumlahnya belum signifikan. Tapi, ini akan kami bicarakan secara detail dengan pemangku kepentingan yang lainnya,” ujar Sandiaga dalam weekly brief, Senin (13/3).
Ia mengatakan, telah menerima banyak laporan mengenai ulah para wisman yang melanggar sejumlah peraturan–misalnya terkait pengendara motor. Namun, hal ini seharusnya bisa diatasi dalam koridor hukum yang berlaku, melalui tata kelola dan koordinasi antarpihak yang berwenang, seperti Kepolisian dan Dinas Pariwisata.
“Kalau pariwisata berkualitas kita arahkan pada kegiatan-kegiatan mereka (wisman) yang membuat bisa tinggal lebih lama dan spend money ke ekonomi lokal, termasuk juga mereka harus ada dalam koridor hukum,” kata Sandiaga.
Sebagai informasi, Data Kantor Imigrasi Ngurah Rai mencatat bahwa Januari-Maret 2023, kedatangan warga negara Rusia ke Bali sudah mencapai 43.622 orang, sementara pada 2022, jumlah kedatangan wisman Rusia mencapai 59.854. Bahkan, Rusia kerap masuk 5 besar kontributor wisman terbanyak yang berkunjung ke Indonesia.