NEWS

Mendukung Ekonomi Keberlanjutan, Apa Itu Bioekonomi?

Bioekonomi berkenaan dengan life science dan bioteknologi.

Mendukung Ekonomi Keberlanjutan, Apa Itu Bioekonomi?Ilustrasi keuangan hijau. (Pixabay/Orlandow)
18 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) ke-29 baru saja digelar di Bangkok, Thailand. Para pejabat senior menyoroti sejumlah isu, seperti  Bangkok Goals tentang pola Bioekonomi-Ekonomi sirkular-Ekonomi Hijau (BCG). Lantas, apa yang dimaksud dengan bioekonomi?

Investopdia mengartikan bioekonomi sebagai cabang progresif ilmu sosial yang berusaha untuk mengintegrasikan disiplin ilmu ekonomi dan biologi untuk tujuan menciptakan teori yang melakukan pekerjaan yang lebih baik menjelaskan peristiwa ekonomi menggunakan dasar biologis dan sebaliknya.

Merujuk pada keterangan yang diberikan oleh European Commission, definisi bioekonomi adalah ekonomi berdasarkan penggunaan sumber daya biologis dan terbarukan secara cerdas dari darat dan laut, sebagai masukan untuk produksi makanan dan pakan, industri dan energi. Ini juga mencakup penggunaan biowaste dan proses berbasis bio untuk industri berkelanjutan.

Sementara, peneliti dan pengamat Yuswohady, mengutip dokumen pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Obama, menyebutkan bahwa bioekonomi merupakan ekonomi yang pertumbuhannya didorong oleh pemanfaatan riset dan pengembangan life science serta bioteknologi.

Manfaat bioekonomi

Ilustrasi laboratorium produksi vaksin Bio Farma.
Ilustrasi laboratorium produksi vaksin Bio Farma. (dok. Bio Farma)

Berdasarkan kajian yang disampaikan oleh Universitas Nasional bersama Akademi Ilmu Pengatahuan Indonesia dan Lembaga KEHATI, bioekonomi memiliki cakupan  luas, karena berhubungan dengan berbagai sektor yang dapat menjadi dasar pertumbuhan ekonomi di sebuah negara.

Dalam kaitannya dengan Indonesia yang merupakan mega biodiversity country, perkembangan ilmu pengetahuan hayati dan bioteknologi dipandang bisa meningkatkan nilai tambah kenekaragaman hayati yang dimiliki.

Sebagai contoh, nilai yang terkandung di dalam tumbuhan cemara Sumatera (Taxus sumatrana), Kulim (Scorodocarpus borniensis), rotan jernang (Daemonorops draco), dan ikan bujuk (Channa lucius) bisa jadi potensi yang luar biasa dalam pembangunan dan pengembangan industri obat/farmasi.

Contoh lain, keunikan jenis fauna dan flora seperti badak bercula satu, komodo, orang utan, harimau, gajah, tapir, anoa, burung maleo, burung cendrawasih, dan biota laut, yang dipadukan dengan keindahan lansekap ekosistem dan keragaman budaya Indonesia, juga bisa menjadi kekuatan daya tarik, khususnya dalam pengembangan industri pariwisata (ecotourism industries).

Pemodelan Bioekonomi

ekonomi hijau
ilustrasi ekonomi hijau (unsplash.com/Noah Buscher)

Related Topics