NEWS

Kemenparekraf Targetkan 14 Juta Kunjungan Wisman ke Indonesia di 2024

Situasi global jadi tantangan pertumbuhan kunjungan wisman.

Kemenparekraf Targetkan 14 Juta Kunjungan Wisman ke Indonesia di 2024Kedatangan perdana wisman asal Cina ke Bali, sejak pandemi Covid-19 melanda. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
29 November 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sektor pariwisata Indonesia kembali menggeliat. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) menjadi 14 juta pada 2024 dari 11 juta pada tahun ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan target ini sebetulnya masih di bawah angka pencapaian pra-pandemi yang menyentuh angka 16,11 juta Kunjungan Wisman. "Kita optimistis di 2025 sektor pariwisata akan pulih seperti semula,” ujarnya di Indonesia Tourism Outlook 2024, Selasa (28/11).

Sebelumnya, Sandiaga mengatakan sektor pariwisata menghadapi optimisme tinggi seiring dukungan devisa pariwisata Indonesia yang mencapai US$10,46 miliar atau sekitar Rp160,86 triliun (kurs Rp15.376,61 per dolar AS). “Persentase kontribusi produk domestik bruto (PDB) mencapai 3,83 persen per kuartal III 2023," katanya di hadapan Komite III DPD RI.

Sedangkan, pada 2024, Sandiaga yakin bahwa sektor pariwisata akan lebih baik dari tahun sebelumnya, kendati nilainya belum bisa menyamai seperti sebelum pandemi. Meski begotu, industri harus selalu siap menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Tantangan

Sandiaga menyebutkan bahwa kondisi perekonomian global adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi ke depan, terlebih kedatangan wisman ke Indonesia sangat bergantung pada situasi geopolitik dan ekonomi dunia, yang mengalami perlambatan.

“Namun tren pertumbuhan perekonomian nasional diprediksi masih akan terus kuat di 2024, mencapai 5 persen menurut IMF dan OECD. Angka tersebut cukup tinggi dibandingkan proyeksi pertumbuhan perekonomian negara-negara kuat seperti Tiongkok dan Amerika Serikat, meski sedikit lebih rendah dibandingkan India,” katanya.

Oleh karena itu, penguatan akses penerbangan untuk masuk ke Indonesia juga perlu ditingkatkan, terutama dari negara-negara yang berkontribusi besar pada jumlah kunjungan wisnus ke Tanah Air. Bali sebagai magnet tetap jadi destinasi yang terus diandalkan, sementara berbagai tujuan destinasi unggulan juga akan ditawarkan sebagai tujuan para wisman.

Tambahan seat pesawat

Direktur Marketing and Consumer Experience PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), Maya Watono, menyebut bahwa program ‘Bali Beyond’ ke lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP)–Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang–akan jadi daya tarik baru bagi para wisman.

Untuk mempromosikannya, pemerintah akan berupaya menyediakan seat pesawat lebih banyak lagi. Saat ini, konektivitas para wisnus sudah didukung sekitar 11 juta seat pesawat. “Kami berupaya menyediakan seat pesawat yang mencukupi untuk mendukung target 14 juta wisman,” katanya.

Related Topics