NEWS

Pemerintah Guyur Beragam Insentif Demi Capai Target 14 Juta EV di 2030

Insentif bisa berupa potongan harga atau pajak.

Pemerintah Guyur Beragam Insentif Demi Capai Target 14 Juta EV di 2030Ilustrasi pengisian kendaraan bertenaga listrik. (Pixabay/GoranH)
08 November 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah mengeluarkan program insentif bagi satu juta motor listrik dan 100 ribu mobil listrik sejak September 2023. Insentif ini diberikan untuk mengejar target 14 juta kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) pada 2030.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Kemritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, mengatakan bahwa program ini akan berlangsung dalam dua tahun ke depan dan diharapkan akan membawa peningkatan penggunaan EV di masa mendatang.

“Saat ini sudah ada kenaikan sekitar satu persen, memang belum masksimal, tapi ini berkembang dari tahun ke tahun, pasti ada peningkatan signifikan,” ujar Kaimuddin di sela Sosialisasi dan Diskusi Dekarbonisasi Sektor Transportas melalui Adopsi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB), di Bandung (7/11).

Adapun insentif yang diberikan bagi konsumen motor listrik adalah potongan harga senilai Rp7 juta bagi 800 ribu motor baru dan 200 ribu motor konversi. Sementara, bagi 100 ribu mobil listrik, insentifnya dalam bentuk pengurangan pajak 10 persen jadi 1 persen, termasuk pembebasan PPn Barang Mewah. Untuk target 2023, pemerintah berharap 12 juta motor EV dan 2 juta mobil EV sudah berlalu lalang di Indonesia.

Insentif bagi produsen

Rachmat Kaimuddin mantan Direktur Utama Bukalapak, dan saat ini menjabat sebagai Technology & Sustainability Development Special Advisor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi. (Dok. Istimewa)

Sedangkan bagi para produsen EV di Indonesia, pemerintah bakal memberikan insentif fiskal bagi, “Yang memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40 persen. Untuk produsen yang sudah memenuhi TKDN silakan mengajukan. Saat ini sudah ada beberapa puluh pabrik, tapi yang memenuhi TKDN sekitar 15 persen, itu lokal semua,” ujarnya.

Demi mengembangkan ekosistem EV, Kaimuddin mengatakan pemerintah juga terus fokus mengembangkan pabrik baterai. Pasalnya, selama ini baterai mobil listrik masih harus impor dengan harga yang sangat mahal.

“Memang Indonesia sudah punya sumber mineral yang baik untuk baterai ini, pabrik baterai ini sudah ada di Sulawesi, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Ke depan, pabrik baterai akan berkaitan dengan pabrik otomotif itu sendiri, pabrik baterai dan otomotifnya akan berkaitan,” kata Kaimuddin.

Alasan kuat

motor listrik
ilustrasi motor listrik (unsplash.com/Ather Energy)

Related Topics