NEWS

Pengamat: Sulit Cari Keseimbangan Harga Pangan dan Energi

Dunia menghadapi lonjakan harga pangan dan energi

Pengamat: Sulit Cari Keseimbangan Harga Pangan dan EnergiWarga membeli minyak goreng curah saat operasi pasar minyak goreng curah di Kudus, Jawa Tengah (26/4/2022). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dunia, termasuk Indonesia tengah mengahadapi ancaman kenaikan harga pangan dan energi yang signifikan. Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio pun menilai tidak mudah mencapai keseimbangan bagi seluruh kalangan melalui satu kebijakan.

“Di era sekarang, tingginya biaya politik, menyebabkan semua pembuatan aturan perundang-undangan dan kebijakan menjadi sangat sulit. Karena, mereka (setiap golongan) punya kepentingan. ‘Saya sudah bantu, tentu pemerintah harus bantu kepentingan saya’, itu prinsipnya,” kata pria yang akrab disapa Papam ini, kepada Fortune Indonesia, Senin (23/5).

Hal ini berlaku untuk semua komoditas. Belum lagi situasi geopolitik yang berkaitan dengan posisi Indonesia di tingkat global, kerap menambah tantangan kian besar. 

“Geopolitik itu sangat berpengaruh pada alur ekspor impor barang,” katanya. “Jadi, domestik dan global sangat mempengaruhi, tinggal bagaimana kita membuat peraturan ini lalu turun ke kebijakan (bisa) antisipatif dan cukup cerdas untuk membuatnya.”

Pangan dan energi sangat penting

Stok beras di gudang Bulog di Padang, Sumatra Barat. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

Pangan dan energi adalah dua hal yang harus menjaid fokus utama pemerintah. “Kalau pangan dan energi bermasalah, maka negara akan bermasalah, karena di situlah sumber hidup manusia,” ucapnya.

Dengan kata lain, bila sumber hidup manusia terganggu, ketahanan politik pun akan rentan. Kebijakan pangan dan energi yang salah, bisa membuat jatuh administrasi sebuah negara. “Terutama untuk negara-negara dunia ketiga, yang kesenjangan ekonomi antarpenduduknya cukup besar,” tuturnya.

Tidak mudah mendapatkan keseimbangan

Presiden Joko Widodo.Presiden Joko Widodo. (dok. Setkab)