Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Pekerja mengangkut beras di gudang Bulog Divre Banten, di Serang, Jumat (22/7). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Jakarta, FORTUNE – Perum Bulog mengungkapkan progres penugasan impor beras dari luar negeri. Hingga kini 80.000 ton beras impor telah memasuki Tanah Air, dan sisa 270.000 ton masih dalam perjalanan.

Penugasan penyerapan hasil panen petani dalam negeri telah mencapai 325.000 ton, “sehingga stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sangat cukup untuk kebutuhan penyaluran dalam rangka stabilisasi harga beras,” kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal, dalam keterangannya, Kamis (4/5).

Sepanjang 2023 pemerintah menugaskan Bulog menyerap 2,4 juta ton beras hasil produksi dalam negeri dengan 70 persen di antaranya direalisasikan pada masa panen raya. Akibat adanya koreksi produksi yang mengemuka pada akhir Maret 2023, pemerintah mengalokasikan impor beras hingga 2 juta ton pada Bulog sepanjang tahun. 

Saat ini jumlah stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia mencapai kurang lebih 350.000 ton. Oleh karena itu, stok CBP akan terus meningkat seiring dengan penyerapan hasil panen petani dan penugasan beras impor.

Setelah Lebaran, kata Awaludin, Bulog bertanggung jawab untuk menyiapkan stok CBP. Sehingga, pihaknya pun menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan tersebut di pasaran.

“Bulog menjamin kebutuhan beras yang tersimpan saat ini di gudang-gudang kami di seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat dan kami akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian dan stabiliasi harga pangan tersebut,” ujar Iqbal.

Dia menambahkan bahwa Bulog akan melaksanakan penugasan dari pemerintah dengan maksimal. “Dengan kekuatan sarana infrastruktur yang dimiliki oleh Bulog, ditambah dengan pengalaman menyalurkan berbagai bantuan sosial, maka Bulog siap menjalankan penugasan yang diberikan,” katanya.

Alasan mengimpor beras

Editorial Team

Tonton lebih seru di