Bisa Digunakan Mudik, PTPP Rampungkan Pelebaran Lajur Ke-3 Tol Cipali

- Pelebaran jalan mencakup ruas KM 87+350 hingga KM 98+275 dengan proyek senilai Rp306,87 miliar dan dikerjakan dalam waktu 300 hari kalender.
- PTPP menerapkan teknologi Robo-Flagman dan berkomitmen untuk mendukung pengembangan infrastruktur nasional dengan inovasi serta solusi berkelanjutan.
Jakarta, FORTUNE - PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) menyampaikan progres pelebaran lajur ketiga Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) telah mencapai 99,702 persen.
Dengan begitu, PTPP memastikan jalan tol ini sudah rampung dan bisa digunakan pada masa Lebaran 2025 untuk mendukung kelancaran arus mudik.
Pelebaran jalan tersebut mencakup ruas KM 87+350 hingga KM 98+275. Proyek senilai Rp306,87 miliar tersebut dikerjakan dalam waktu 300 hari kalender, sejak dimulai pada 5 Juni 2024 dan ditargetkan rampung sepenuhnya pada 31 Maret 2025.
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menjelasan penambahan lajur ini merupakan langkah strategis dalam mengurangi potensi kemacetan, khususnya saat periode puncak mudik dan libur panjang.
Jalan tol Cipali adalah satu jalur utama Trans Jawa yang kerap mengalami kepadatan. Maka dari itu, kehadiran lajur tambahan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih aman dan nyaman bagi pemudik.
"Berkat perencanaan yang matang dan pemanfaatan teknologi modern, proyek pelebaran ini dapat diselesaikan tepat waktu tanpa mengganggu operasional jalan tol secara signifikan. Dengan selesainya proyek ini, pemudik yang melintas pada Lebaran 2025 dan tahun-tahun berikutnya dapat merasakan manfaatnya secara langsung," ujar Joko
Dalam pengerjaannya, PTPP menerapkan teknologi Robo-Flagman, perangkat otomatis yang menggantikan peran flagman manual dalam mengatur lalu lintas di area kerja.
Teknologi tersebut mampu beroperasi 24 jam penuh dengan memberikan sinyal lalu lintas secara akurat, sehingga dapat meningkatkan keselamatan pekerja dan pengguna jalan selama proses konstruksi berlangsung.
"Proyek ini memiliki tantangan tersendiri karena pengerjaaannya di tengah kondisi jalan tol aktif dengan volume lalu lintas tinggi. Oleh karena itu, penerapan teknologi Robo-Flagman menjadi langkah strategis dalam memastikan keselamatan dan efisiensi pekerjaan," kata Joko.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, mengatakan pembangunan infrastruktur tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas jalan, tetapi juga harus memperhatikan aspek estetika, kualitas, serta keberlanjutan lingkungan.
“Selain itu, peningkatan pelayanan rest area yang bersih dan nyaman juga harus menjadi perhatian utama demi memberikan pengalaman terbaik bagi para pengguna jalan,” kata Diana.
PTPP pun berupaya memenuhi unsur-unsur tersebut dalam proyek jalan tol ini. Joko mengatakan pihaknya terus berkomitmen mendukung pengembangan infrastruktur nasional dengan menghadirkan inovasi serta solusi berkelanjutan.
"Penyelesaian proyek pelebaran ini merupakan bukti nyata PTPP berkontribusi dalam menciptakan infrastruktur yang lebih baik demi kelancaran mobilitas masyarakat," ujar Joko.