Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. (Doc: BPS)

Jakarta, FORTUNE - Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, meminta pada kepala daerah mewaspadai defisit produksi beras dalam negeri yang diperkirakan akan berlangsung pada Januari hingga Februari 20224.

Apalagi, surplus beras sepanjang 2023 merosot drastis dibandingkan dengan 2022. Berdasarkan data lembaganya, surplus produksi beras secara kumulatif tahun lalu hanya mencapai 270.000 ton, sangat jauh dibandingkan dengan 2022 yang mencapai 1,34 juta ton.

Berdasarkan estimasi BPS, defisit produksi beras pada Januari 2024 akan mencapai -1,61 juta ton, dan turun menjadi -1,22 juta ton pada Februari 2024.

"Oleh sebab itu, mungkin angka estimasi yang kami miliki ini bisa menjadi pegangan bapak dan ibu untuk nantinya bisa mengantisipasi atau memastikan distribusi beras dalam dua bulan ke depan untuk kita bisa bersama-sama mengantisipasi dan meredam inflasi," ujar Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2024, Rabu (3/1).

BPS juga mencatat jumlah kota yang mengalami inflasi beras pada Desember 2023 makin berkurang dibandingkan dengan periode Agustus hingga November. Jumlah kota yang mengalami inflasi beras hanya 56, sementara 23 kota mengalami deflasi, dan 11 kota stabil.  

Inflasi beras pada Desember 2023 mencapai 0,48 persen, yang "relatif lebih rendah dibandingkan Desember tahun sebelumnya yang sebesar 2,30 persen," kata Amalia.

BPS soroti inflasi bawang merah

Editorial Team

Tonton lebih seru di