Jakarta, FORTUNE - Pemerintah kian serius mengakselerasi program hilirisasi nasional. Dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Senin (3/3), Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dipastikan akan mendanai 21 proyek hilirisasi tahap pertama dengan total investasi sekitar US$40 miliar.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa proyek-proyek ini mencakup berbagai sektor strategis, termasuk energi, mineral, pertanian, dan perikanan.
Salah satu proyek utama yang akan segera direalisasikan adalah pembangunan storage crude oil di Pulau Nipah untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Infrastruktur ini dapat menambah cadangan minyak nasional hingga 30 hari sesuai dengan peraturan presiden.
Selain itu, pemerintah juga akan membangun kilang minyak (refinery) dengan kapasitas sekitar 500.000 barel per hari. “Ini merupakan langkah untuk memastikan ketahanan energi kita lebih baik,” kata Bahlil saat konferensi pers di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (3/3).
Proyek lainnya mencakup pembangunan pabrik Dimethyl Ether (DME) berbasis batu bara kalori rendah sebagai substitusi LPG. Bahlil mengungkapkan, berbeda dari proyek sebelumnya yang melibatkan investor asing seperti Air Product dari Amerika Serikat dan investor Cina yang akhirnya gagal terealisasi, proyek DME kali ini akan sepenuhnya didanai oleh pemerintah dan swasta nasional.
“Kita tidak butuh investor luar untuk pendanaan. Yang kita butuhkan adalah teknologi mereka. Capex-nya dari pemerintah dan swasta nasional, bahan bakunya dari dalam negeri, dan off-takernya pun sudah kita siapkan,” jelasnya.
Terkait dengan sektor mineral dan tambang, pemerintah juga akan meningkatkan nilai tambah dari komoditas tembaga, nikel, dan bauksit hingga tahap alumina. Selain itu, sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan juga mendapat perhatian dalam program hilirisasi ini.
Danantara berencana mendanai proyek hilirisasi di beberapa wilayah, termasuk Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. “Ada tiga hingga empat proyek yang akan kami dorong secara paralel di lokasi-lokasi tersebut,” ungkap Bahlil.