Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

IHSG Terendah Sejak COVID-19, Pasar Soroti Danantara

Ilustrasi IHSG (freepik.com)
Intinya sih...
  • IHSG ditutup anjlok 214,85 poin atau 3,31% ke posisi 6.270,60 pada Jumat (28/2), mencapai titik terendah sejak September 2021.
  • Sentimen eksternal dan internal memengaruhi pelemahan indeks IHSG, dengan bursa saham regional Asia melemah dan penurunan peringkat saham MSCI Indonesia oleh Morgan Stanley.
  • Seluruh sektor saham mengalami penurunan, dengan sektor barang baku memimpin penurunan sebesar 5,82%, sementara frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.139.000 transaksi.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren melemah sehari sebelum Ramadan 2025, Jumat (28/2). IHSG ditutup anjlok 214,85 poin atau 3,31% ke posisi 6.270,60.

Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 27,76 poin atau 3,80% ke posisi 703,63. Level IHSG saat ini mencapai titik terendah sejak September 2021 atau saat pandemi COVID-19.

Sentimen eksternal dan internal

Dony Oskaria, Rosan Roeslani, dan Pandu Sjahrir menjadi petinggi PBI Danantara (youtube.com/Sekretariat Kabinet)

Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan bahwa sentimen eksternal dan internal memengaruhi pelemahan indeks IHSG. Dari sisi eksternal, bursa saham regional Asia melemah.

Pasar bergulat setelah pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa tarif terhadap Meksiko dan Kanada akan tetap diberlakukan pekan depan. Sementara untuk Tiongkok akan dikenai tarif tambahan sebesar 10%.

“Peningkatan tarif terhadap Tiongkok tentu berdampak signifikan terhadap perekonomiannya, yang sangat bergantung pada ekspor dan perdagangan bebas. Secara umum, hal ini menimbulkan kekhawatiran akan perang dagang global yang dapat membebani perekonomian dunia,” tulis riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Jumat (28/2).

Dari sisi internal, terdapat sejumlah faktor yang menjadi perhatian pelaku pasar. Salah satunya penantian pasar terhadap kinerja Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) usai diresmikan pada Senin, 24 Februari 2025 lalu.

“Pelaku pasar berharap lembaga yang baru dibentuk ini dapat mengimplementasikan prinsip Good Corporate Governance (GCG) di tengah sorotan terhadap sejumlah kasus korupsi di dalam negeri,” tulis dalam riset.

Outflow asing hingga program tiga juta rumah

Acara Program 3 Juta Rumah, Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat yang diselenggarakan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di Jakarta, Jumat (29/11). (dok. PLN)

Sentimen yang menyebabkan IHSG anjlok lainnya adalah penurunan peringkat saham MSCI Indonesia oleh Morgan Stanley dari equal-weight menjadi underweight.

Aliran dana keluar (outflow) dari investor asing masih menjadi sentimen yang memengaruhi pergerakan indeks IHSG. Berdasarkan data Kamis (27/2), net sell investor asing di pasar reguler tercatat sebesar Rp1,78 triliun.

Selain itu, partisipasi emiten perbankan BUMN dalam mendukung program pembangunan tiga juta rumah juga menjadi perhatian pasar.

“Pemerintah dikabarkan akan menugaskan bank milik negara untuk membiayai program tersebut. Namun, pasar khawatir ketidakjelasan terkait kualitas aset dalam pembiayaan, tenor pembiayaan, calon debitur, serta faktor lainnya dapat berpotensi menekan kinerja perbankan BUMN,” tulis dalam riset.

Sementara itu, riset Phintraco Sekuritas menyebut IHSG membentuk new low pada 2025. Tekanan jual masih agresif, khususnya emiten di sektor perbankan.

Seluruh sektor saham melemah

Dilansir Antara, Jumat (28/2), berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, saham dari seluruh sektor mengalami penurunan. Sektor barang baku memimpin penurunan sebesar 5,82%, sektor energi turun 3,53%, dan infrastruktur turun 3,21%.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar, antara lain XSSI, LIVE, FMII, HITS, dan INAI. Sementara itu, saham yang mengalami penurunan terbesar adalah RONY, TRUS, LION, JAWA, dan ELIT.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.139.000 transaksi dengan total volume saham yang diperdagangkan mencapai 18,51 miliar lembar, dengan nilai mencapai Rp12,98 triliun. 

Sebanyak 209 saham mengalami kenaikan, 435 saham mengalami penurunan, dan 311 saham tidak bergerak.

Adapun bursa saham regional Asia menunjukkan pergerakan yang berbeda, antara lain Indeks Nikkei menguat 1.100,67 poin atau 2,88% ke level 37.155,50, Indeks Shanghai melemah 67,16 poin atau 1,98% ke level 3.320,90, Indeks Kuala Lumpur turun 11,90 poin atau 0,75% ke posisi 1.574,70, dan Indeks Straits Times naik 24,35 poin atau 0,62% ke 3.896,84.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama Wisnu Oktyandito
EditorYogama Wisnu Oktyandito
Follow Us