NEWS

Aismoli Targetkan Populasi Motor Listrik 100 Ribu Hingga Akhir 2023

Pemerintah telah gelontorkan bantuan beli motor listrik.

Aismoli Targetkan Populasi Motor Listrik 100 Ribu Hingga Akhir 2023Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengendarai motor listrik. (dok. Kementerian ESDM)
30 October 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mencatat Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua sampai dengan 23 Oktober 2023 telah mencapai 70.000 unit.

Ketua Aismoli, Budi Setiyadi, mengatakan program bantuan pemerintah untuk pembelian KBLBB roda dua berupa potongan harga Rp7 juta dapat meningkatkan populasi motor listrik di Indonesia.

“Mungkin bisa 100.000 unit, itu populasi sampai dengan akhir 2023,” kata dia saat ditemui di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (27/10).

Bantuan pembelian motor listrik bisa didapatkan oleh setiap Warga Negara Indonesia berusia minimal 17 tahun yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), dibuktikan dengan kepemilikan KTP elektronik.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No.6/2023 juncto No.21/2023.

Selain dengan program tersebut, pihaknya akan menggalakan penggunaan motor listrik sampai ke daerah-daerah.

Sebab, kata Budi, gerai pembelian motor listrik dengan diskon Rp7 juta sulit ditemukan di daerah.

“Misal di Puwokerta kampung saya. Masih sulit ditemukan toko-toko yang menjual motor listrik. Jadi, memang perlu dilakukan sosialisasi yang lebih masif,” ujarnya.

Penyaluran bantuan pembelian motor listrik

Sekretaris Jenderal Aismoli, Hanggoro Ananta, mengakui saat ini realisasi penyaluran bantuan pembelian motor listrik masih rendah dari kuota. Berdasarkan data Sisapira hingga 27 Oktober 2023, motor yang tersalurkan 1.418, sedangkan terverifikasi sudah 2090 dan yang mendaftar telah mencapai 5512 unit.

Pihaknya terus mengevaluasi realisasi program tersebut bersama dengan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi.

“Kita lihat sosialisasi masih kurang. Selanjutnya kita meningkatkan sosialisasi termasuk dengan adanya Inabuyer ini bentuk melakukan sosialisasi ini juga,” ujarnya.

Dia mengatakan, mengubah kebiasaan masyarakat untuk menggunakan motor berbahan bakar bensin menuju kendaraan listrik merupakan tantangan. Industri ini menurutnya perlu melakukan upaya lebih untuk benar-benar mewujudkan percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Padahal, industri di Indonesia telah siap memenuhi kebutuhan motor listrik dalam negeri, katanya.

Dengan target penyaluran bantuan pembelian motor listrik sampai 200.000, Aismoli berharap dapat menyerap 50.000 unit.

“Saya rasa dengan angka 50.000 saja sudah sangat bersyukur kita. Kita lihatlah sampai November atau Desember,” katanya.

Related Topics