NEWS

Jokowi: Pabrik Baterai Terbesar di Asean Berproduksi Awal Tahun Depan

Akan memproduksi 30 juta baterai sel kendaraan listrik.

Jokowi: Pabrik Baterai Terbesar di Asean Berproduksi Awal Tahun DepanPresiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia meninjau fasilitas produksi baterai kendaraan listrik milik PT HLI (Hyundai LG Indonesia) Green Power di Karawang, Jawa Barat pada, Kamis (14/9). (Dok. BKPM)
18 September 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo meninjau langsung pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis, (14/9). Pabrik tersebut merupakan pabrik sel baterai pertama dan terbesar di Asean yang akan mulai berproduksi pada awal tahun depan.

“PT HLI Green Power itu nanti mulai awal tahun akan sudah memproduksi 30 juta baterai sel yang akan bisa digunakan untuk memproduksi kurang lebih 180.000 mobil. Itu terbesar di Asia Tenggara. Pertama di Asia Tenggara,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Gudang Bulog Purwasari yang disiarkan secara virtual, Kamis (14/9).

Menurutnya, pabrik tersebut merupakan bagian dari pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik (EV) yang digaungkan pemerintah, dan diharapkan memungkinkan Indonesia untuk bisa masuk ke rantai pasok global kendaraan listrik.

“Rantai pasok global bisa kita masuki, di situlah nantinya ketergantungan negara lain terhadap baterai sel kita,” kata Jokowi.

Pembangunan fase pertama pabrik baterai mobil listrik ini menelan investasi US$1,1 miliar atau Rp16,28 triliun, dengan kapasitas produksi 10 GWh.

Hingga pertengahan 2023, PT HLI  telah mampu menyerap 1.000 tenaga kerja Indonesia.

Target produksi komersialnya adalah pada April 2024.

Pembangunan tahap kedua akan dimulai pada Januari 2024

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan pembangunan pabrik baterai listrik ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendorong hilirisasi.

“[Pabrik ini] betul-betul menggunakan teknologi tinggi dan yang mengoperasikan nanti anak-anak Indonesia. Kami kirim mereka 100 orang lebih ke Korea untuk mereka belajar di sana,” kata Bahlil.

Untuk fase kedua, tahap konstruksi akan dimulai pada Januari 2024 dan berproduksi komersial pada Maret 2025 dengan kapasitas produksi 20 GWh.

Nilai investasi yang ditanamkan sebesar US$2 miliar atau Rp29,60 triliun dan diperkirakan akan menyerap 2.800 tenaga kerja Indonesia.

Pabrik kolaborasi antara perusaha Korea Selatan dan Indonesia

PT HLI Green Power merupakan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).

Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada 28 Juli 2021.

Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menggiatkan investasi yang akan mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

 

Related Topics