NEWS

Mendag Akan Gelontorkan 1000 Ton Minyak Goreng ke Papua dan Maluku

Minyakita masih proses distribusi ke seluruh Indonesia.

Mendag Akan Gelontorkan 1000 Ton Minyak Goreng ke Papua dan MalukuMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) melihat minyak goreng curah saat meninjau bahan pokok dan minyak goreng di Pasar Toaya di Desa Toaya, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (29/6). (Antara Foto/ Mohamad Hamzah)
by
08 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke produsen minyak goreng, PT Incasi Raya di Padang, Sumatra Barat, Minggu (7/8). Di sana dia memastikan komitmen produsen dalam menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi minyak goreng.

Menteri yang biasa dipanggil Zulhas itu mengatakan ada dua jenis minyak goreng dengan merek kemasan premium dan minyak goreng curah. Minyak goreng curah dijual paling tinggi sesuai HET Rp14.000 per liter. HET ini juga berlaku untuk minyak goreng kemasan rakyat dengan menggunakan merek Minyakita.

“Minggu depan kita akan mengapalkan minyak goreng kemasan rakyat merek Minyakita ke Papua dan Maluku. Kita akan banjiri 1.000—3.000 ton dalam satu bulan dengan harga Rp14.000 per liter. Jadi kalau sudah terlaksana, di seluruh Indonesia akan tersedia minyak goreng curah dan minyak goreng merek Minyakita dengan harga paling tinggi Rp14.000 per liter,” ujarnya.

Gratiskan pungutan ekspor CPO

Terkait tandan buah segar (TBS), Zulhas menyampaikan pemerintah telah menggulirkan sejumlah kebijakan seperti menggratiskan pungutan ekspor CPO dan turunannya sebesar US$200.

Dengan menghapus pungutan, harga di tingkat petani dapat meningkat. Ia berharap harga TBS pada akhir Agutus sudah mencapai lebih dari Rp2.000 per kilogram. Dengan demikian, ketika panen raya petani sawit mendapat keuntungan.

Di sisi lain, Zulhas juga menginginkan pengusaha tetap mendapat untung. Namun, pelaku usaha harus tetap menjalankan kewajiban dengan memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri sesuai DMO yang ditetapkan.

“Untuk menjaga ekspor, pemerintah juga meningkatkan angka pengali ekspor menjadi 9 kali dan insentif kemasan sebesar 1,3–1,5 dari besaran DMO. Saya harap akhir Agustus stok pada tangki CPO sudah terdistribusi dan segera berganti sehingga dapat membeli sawit dari petani untuk diolah lagi,” katanya. 

Target akhir Agustus 2022

Warga memperlihatkan minyak goreng kemasan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7). (Antara/Galih Pradipta).

Related Topics