NEWS

Satgas PMK: Hampir 900 Ribu Hewan Ternak Telah Menerima Vaksin PMK

Wabah PMK telah menyerang ternak di 228 kabupaten/kota.

Satgas PMK: Hampir 900 Ribu Hewan Ternak Telah Menerima Vaksin PMKPetugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat memeriksa kesehatan hewan kurban di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (28/6). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
by
02 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan bahwa 882.785 sapi telah menerima vaksin PMK hingga Selasa (2/8). Berdasarkan data Satgas PMK, penyakit yang menyerang hewan berkuku belah itu menjangkiti 228 kabupaten/kota dari 23 provinsi di Indonesia. Mayoritas yang terserang adalah sapi.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK), Letnan Jenderal TNI Suharyanto, mengingatkan dampak wabah PMK tidak bisa dianggap sepele. Sebab, penurunan ekonomi yang signifikan dapat mengakibatkan kerugian hingga triliun rupiah.

"Ditargetkan dalam enam bulan ke depan kasus PMK sudah bisa berkurang," ujar Suharyanto seperti dikutip dari keterangannya, Selasa (2/8).

Penularan PMK di Jawa Barat banyak dialami sapi dan kerbau. Pemberian vaksin diharapkan berfokus pada dua jenis hewan ternak tersebut dan untuk hewan ternak lainnya seperti domba atau kambing. Vaksin bisa diberikan setelah jumlahnya mencukupi. PMK muncul pertama kali di Jawa Timur, dan telah dikonfirmasi pada 5 Mei 2022.

Hampir setengah juta hewan ternak terjangkit PMK

Hingga hari ini, secara nasional 454.575 hewan ternak telah terjangkit penyakit tersebut. 269.842 di antaranya telah sembuh, 172.474 masih sakit, 4.700 mati, dan 7.559 dipotong dengan syarat tertentu. Sebagian besar hewan sakit mendera sapi dengan 434.990 ekor.

Hewan terbanyak yang sembuh pun sapi, yakni 258.412 ekor, dan yang belum sembuh 169.986 ekor. 

Suharyanto berpesan tentang perlunya integrasi untuk menangani penyakit ini, khususnya di daerah-daerah perbatasan.

"Penanganan PMK ini tidak hanya bisa mengandalkan pemerintah pusat saja. Perlu ada integrasi solid untuk mengatasi penyakit ini. Khususnya, para pucuk pimpinan yang telah ditunjuk agar terus back up satgas di daerah," ujarnya.

Akan diberikan bantuan

Petugas gabungan Puskeswan Sleman dan FKH UGM memeriksa kesehatan sapi di kandang sapi terpadu, Krebet, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Rabu (22/6). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Related Topics