Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Prajurit TNI AL memperlihatkan barang bukti kasus penyelundupan benih bening lobster dalam kemasan saat rilis di Makolanal Batam, Kepulauan Riau, Rabu (25/5/2022). ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/tom.

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan budi daya lobster di Vietnam menggunakan bibit yang 100 persen berasal dari Indonesia, kendati ekspor bibit lobster (benur) masih ditutup. 

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan hal ini merugikan Indonesia hingga triliunan rupiah, meski belum terdapat perubahan tentang larangan ekspor benih bening lobster (BBL). Untuk itu, pemerintah akan melakukan kerja sama diplomasi dengan pemerintah Vietnam.

llegal, unreported, unregulated fishing (penangkapan ikan ilegal, tidak terlaporkan dan tidak sesuai aturan/IUUF) itu bukan hanya kapal nelayan masuk ke negeri kita ambil ikan, penyelundupan BBL juga termasuk illegal fishing. Ini juga kita sampaikan ke level internasional,” kata Trenggono, Rabu (6/3).

Menurutnya, kerja sama ini bisa menekan praktik ilegal ekspor benur yang terbukti merugikan negara. Selain itu, investasi pun bisa masuk dari Vietnam, termasuk transfer teknologi dan pengetahuan budi daya lobster bagi pelaku bisnis ini di Tanah Air. Dengan demikian, Indonesia bisa jadi setara dengan Vietnam di bidang ini.

Jadi pemasok global

Editorial Team

Tonton lebih seru di