NEWS

Industri Mulai Menggeliat, Konsumsi Listrik Juli Tumbuh 4,4%

Pertumbuhan konsumsi listrik indikasikan pemulihan ekonomi.

Industri Mulai Menggeliat, Konsumsi Listrik Juli Tumbuh 4,4%Dok. PLN
11 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT PLN (Persero) mencatat konsumsi listrik mencapai 146 TWh (terawatt hour) pada Januari hingga Juli 2021, atau tumbuh 4,44 persen dari periode sama tahun lalu. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, mengatakan hal ini mengindikasikan terjadinya pemulihan ekonomi di beberapa sektor setelah pandemi mencapai puncak kedua pada Juli.

Misalnya, konsumsi listrik di sektor industri tumbuh hingga 9,93 persen serta sektor rumah tangga tumbuh sebesar 3,34 persen. "Ini tentu menandakan Indonesia sudah mulai bangkit dari pandemi Covid-19, dan ekonomi sudah mulai berjalan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (8/9) .

Berdasarkan data PLN, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari besi dan baja sebesar 21 persen, diikuti oleh otomotif sebesar 19,5 persen, tekstil sebesar 6,9 persen, plastik sebesar 5 persen, serta makanan & minuman sebesar 3,7 persen.

"Untuk sektor bisnis hingga Juli, memang belum terlalu tumbuh signifikan. Meski begitu, sektor bisnis seperti mal, pusat perbelanjaan, hingga sektor pariwisata mulai menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik," katanya. 

Beban Puncak Naik

Dok. PLN

Peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali. 

Pada semester I-2021, beban puncak kelistrikan telah berada di atas 27 ribu megawatt (MW). Kenaikan beban puncak tertinggi terjadi pada 8 Juni 2021 sebesar 27.335 MW. Pada 2020, beban puncak kelistrikan Jawa-Bali hanya mencapai 26 ribu MW.

Untuk meningkatkan penjualan listrik, terang Bob, PLN akan fokus pada strategi mendorong permintaan yang akan ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.

Strategi intensifikasi dilakukan PLN melalui bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, seperti promo tambah daya Super Merdeka Listrik. Ini adalah pemberian harga spesial untuk biaya penyambungan (BP) pada layanan tambah daya bagi konsumen dengan tegangan rendah 1 phasa daya 450 VA dan 900 VA di semua golongan tarif. Pelanggan hanya perlu membayar sebesar Rp202.100 untuk pilihan daya akhir mulai daya 900 VA s.d. daya 5.500 VA.

Selain itu, strategi intensifikasi juga dilakukan melalui penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari, seperti mendorong ekosistem dan penggunaan satu juta kompor induksi serta kendaraan listrik.

Di samping itu, strategi ekstensifikasi ditempuh PLN dengan melihat ceruk pasar yang masih potensial seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Related Topics