NEWS

Kisah Rumah Mewah Ibu Eny yang Tak Punya Listrik dan Air di Jaktim

Pembersihan rumah mewah Ibu Eny libatkan PPSU dan relawan.

Kisah Rumah Mewah Ibu Eny yang Tak Punya Listrik dan Air di JaktimSudin Damkar Jakarta Timur membersihkan rumah warga dikenal sebagai Ibu Eny, di Komplek PLN Klender, Cakung, Jakarta Timur. (Doc: instagram humasjakfire)
05 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Cerita tentang rumah mewah Ibu Eny yang tak teralirkan listrik dan air di Jakarta Timur viral di media sosial baru-baru ini. Rumah terbengkalai di Komplek PLN Klender, tepatnya Jl. Paron No. 48, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, itu ditinggali seorang anak yang merawat ibunya yang mengalami depresi.

Hangatnya perbincangan ihwal rumah tersebut di media sosial bermula dari unggahan akun instagram @humasjakfier milik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkamar) DKI Jakarta.

Dirilis pada Rabu (4/1) sore, postingan video dan foto pembersihan rumah milik Ibu Eny oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur (Gulkarmat Jaktim) itu ramai mendapat respons netizen karena kisah pilu di baliknya.

Mengutip Antara, Ibu Eny dan anaknya bernama Tiko disebut telah menghuni rumah mewah tanpa listrik dan air tersebut selama puluhan tahun. Namun, dalam 12 tahun terakhir, sang anak dikabarkan merawat Ibu Eny yang diduga mengalami depresi di rumah terbengkalai tersebut.

Penyebab depresi yang dialami Eny diduga terjadi sejak kepergian suaminya pada 2010. Tanpa aliran air bersih dari PDAM, Tiko dan ibunya juga dikabarkan menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.

Kini, Eny sudah dibawa oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Timur ke RSKD Duren Sawit untuk menjalani perawatan.

Pembersihan dibantu PPSU

Terkait pembersihan rumah tersebut, sebut akun @humasjakfier dalam unggahannya, sebenarnya dilakukan oleh Tim Sudin Gulkarmat Jakarta Timur setelah petugas penyelamat Sektor Cakung mendapat laporan dari warga.

Laporan dimaksud juga mengabarkan ihwal kehidupan seorang anak laki-laki yang merawat ibunya yang terkena gangguan jiwa selama  di rumah mewahnya yang terbengkalai.

Setelahnya, Tim penyelamat beserta Gatot Sulaeman selaku Kepala Seksi (Kasi) Operasi Sudin Gulkarmat Jaktim segera menuju ke tempat kejadian dengan pengerahan sebanyak 1 unit medium pressure, 1 unit komando, 2 unit kuda besi serta 12 personil.

Kemudian, mereka bekerja sama dengan petugas lain dari instansi terkait untuk melakukan pembersihan dengan menyiram seluruh permukaan baik di dalam maupun di luar rumah. Prosesnya berlangsung pukul 09.55 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB.

Secara terpisah, Gatot Sulaeman menjelaskan bahwa pihak lain di luar instasinya yang terlibat dalam pembersihan adalah petugas Penanganan Prasarana & Sarana Umum (PPSU) dan kelompok relawan.

"Di dalam memang kondisinya debu sangat tebal. Rumahnya sudah tidak terawat atau tidak ditempati," kata Gatot. "Pembersihan ini kita lakukan sampai tuntas. Artinya debu-debu sampai ubinnya itu kita kembalikan ke warna aslinya."

Gatot mengatakan pihaknya juga membersihkan tanaman liar yang menutupi pekarangan rumah Ibu Eny tersebut. Dia pun menargetkan pembersihan rumah tersebut dapat selesai Rabu ini.

"Untuk tanaman liar sebagian sudah dibersihkan sehingga udara segar mulai masuk. Tadi awal kita masuk, tertutup semuanya," ujarnya.

Related Topics