NEWS

PLN Tambah Kapasitas Pembangkit Berbasis Hidro

Potensi PLTA dan PLTM di Indonesia 9 Gigawatt (GW).

PLN Tambah Kapasitas Pembangkit Berbasis HidroShutterstock/momoybinboes
10 August 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT PLN (Persero) menargetkan penambahan pembangkit berbasis hidro sepanjang 2021. Langkah ini ditujukan untuk mendukung upaya perseroan meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di sektor kelistrikan.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi, mengatakan realisasi target masih dapat terus bertumbuh seiring perkembangan proyek pembangkit. 

Pasalnya, merujuk pada RUPTL 2019-2028, potensi pengembangan PLTA dan PLTM di Indonesia mencapai kisaran 9 Gigawatt (GW). Sementara, PLN baru mengembangkan PLTA dan PLTM dengan total kapasitas sebesar 5.214 MW. 

"Dari total kapasitas Pembangkit EBT sebesar 7.999 MW yang saat ini beroperasi, porsi kapasitas pembangkit hidro (PLTA dan PLTM) merupakan penyumbang terbesar di antara pembangkit EBT lainnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (9/8).

Hingga Juni 2021, realisasi tambahan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) sendiri telah mencapai 142,8 MW.

Pembangkit hidro yang telah beroperasi hingga semester I 2021 yaitu PLTM Cikaso 3 dengan kapasitas 9,9 MW, PLTM Cibuni Mandiri 2 MW, PLTM Cikandang 6 MW, PLTM Lawe Sikap 7 MW, PLTM Cibanteng 4,2 MW. 

Selain itu, PLTM Kumbi Sedau 0,9 MW, PLTM Gunung Wugul 3,3 MW, PLTM Parmonangan-2 10 MW, PLTM Pelangai Hulu 9,8 MW dan PLTA Malea 90 MW.

Untuk dapat mengoptimalkan potensi yang ada, lanjut Agung, diperlukan strategi pengembangan PLTA dan PLTM lewat skema murni oleh PLN. Tak hanya itu, kerja sama seperti menggandeng Kementerian PUPR dalam pemanfaatan bendung atau waduk multiguna, atau kerja sama melalui skema IPP (swasta) juga bisa dilakukan.

"PLN telah berkomitmen untuk mendukung pengembangan energi bersih secara berkelanjutan ke depan. Semoga seluruh target tersebut dapat tercapai dengan baik," kata Agung. 

Beberapa proyek PLTA yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional telah menunjukkan perkembangan yang baik, katanya. PLTA Jatigede berkapasitas 110 MW, misalnya, kini progresnya mencapai 86,06% dan PLTA Peusangan 1 & 2 berkapasitas 87 MW progressnya di kisaran 87,02%.

PLN juga membuka peluang kerja sama dengan para pengembang dari dalam maupun luar negeri untuk mengembangkan EBT. 

Selain itu, PLN telah menyiapkan transisi menuju energi bersih sebagai respons terhadap perubahan iklim dan tren penggunaan EBT secara global, serta menyiapkan sejumlah strategi untuk mengkonversi pembangkit dari sumber-sumber berbasis fosil ke EBT. 

Pada tahap pertama, PLN akan melakukan konversi PLTD di 200 lokasi ke EBT. Kemudian, PLN "menyiapkan peta jalan retirement (pensiun) PLTU batu bara untuk mencapai karbon netral pada 2060. Tahapan monetisasi PLTU batu bara sebesar 50,1 GW hingga 2056 akan dilaksanakan dan menggantinya dengan EBT secara bertahap," ujar Agung.

Related Topics