NEWS

Pupuk Kaltim Mulai Proyek Offset Karbon, Targetkan Tanam 10 Juta Pohon

Pupuk Kaltim tanam 3.000 pohon di lahan Kostrad di Sukabumi.

Pupuk Kaltim Mulai Proyek Offset Karbon, Targetkan Tanam 10 Juta PohonPupuk Kaltim memulai program Community Forest di Sukabumi. (Dok: Fortune Indonesia)
01 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Pupuk Kaltim (PKT) memulai proyek dekarbonisasi dengan menanam tiga ribu pohon di lahan areal latihan Kostrad, Cibenda, Sukabumi seluas 10 ribu hektare. Program bertajuk Community Forest ini dirancang demi mencapai target pengurangan emisi karbon yang sebelumnya dicanangkan perseroan, yakni sebesar 32,5 persen pada 2030.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan, nantinya proyek tersebut akan menghasilkan kredit karbon yang bisa diimbangi perusahaan dalam rangka penurunan emisi di masa mendatang. Harapannya, hutan kemasyarakatan itu juga bisa menjadi contoh sukses inovasi berkelanjutan dalam mendukung target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada 2060.

"Industri petrokimia itu mengkontribusikan karbon emisi yang cukup banyak dan Pupuk Kaltim sebagai perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia tentu ingin mengambil peran sebagai pelopor transisi hijau industri petrokimia di Indonesia," ujarnya di Cibenda, Kamis (1/9).

Rahmad menuturkan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi salah satu pihak yang mendukung penuh program ini. Hal itu disampaikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal Andika Prakarsa beberapa waktu lalu dan diiringi dengan komitmen untuk menyediakan lahan yang dapat ditanami oleh perseroan.

Targetkan 10 juta pohon

Meski demikan, Panglima TNI juga memberi tantangan agar kegiatan tersebut tak hanya menjadi proyek menurunkan emisi melainkan juga mendorong kesejahteraan masyarakat di sekitar penanam pohon, kata Rahmad. 

Lantaran itu, dalam penanaman perdana ini PKT memilih beberapa tanaman yang tidak hanya bisa menyerap karbon melainkan juga menghasilkan komoditas untuk dijual.

Beberapa di antaranya adalah mangga, nangka, durian, alpukat, dan sirsak. Ada pula beberapa tanaman buah langka seperti matoa, bisbol, menteng dan gandaria. yang akan ditanam di area yang telah disediakan oleh Kostrad.

"Kami pilih tanaman yang pasarnya yang mudah diserap. Dua jenis mangga yang ditanam ini misalnya, adalah varietas ekspor. Bagaimana nanti pengelolaanya? Ini adalah pilot project dan kita juga terus berinovasi dan diskusi dengan Kostrad supaya ketemu formulasi yang pas dan ini bisa kami scale up," jelasnya.

Rahmad mengatakan tahap pengembangan program ini adalah penanaman 60.000 pohon pada lahan seluas 200 hektare di lahan yang sama. Selanjutnya, program akan diteruskan di berbagai tempat di Indonesia, baik bekerja sama dengan TNI maupun pihak lain.

Targetnya, hingga 2030 ada 10 juta pohon yang bisa ditanam oleh PKT. Jumlah itu, tegas Rahmad, dapat mengompensasi hingga sepertiga emisi karbon yang dihasilkan PKT dalam operasinya.

"10 hektare ini saja sudah bisa mengompensasi lebih dari 5000 ton CO2 per tahun. Jadi ini kami cukup optimis dengan harapan pada 2030 mendatang, PKT bisa mencapai target pengurangan emisi karbon hingga 32,5 persen," ujarnya.

Related Topics