NEWS

PDB Jasa Keuangan Tumbuh Negatif Sepanjang 2021, Ini Sebabnya

Penurunan PDB dari sektor jasa keuangan disebabkan tiga hal.

PDB Jasa Keuangan Tumbuh Negatif Sepanjang 2021, Ini SebabnyaGoogle
07 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sektor jasa keuangan mengalami  pertumbuhan negatif sepanjang 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja lapangan usaha tersebut terhadap PDB nasional terkontraksi hingga 2,59 persen. Padahal kontribusinya terhadap struktur PDB cukup besar yakni 4,12 persen.

"Pertumbuhan PDB untuk seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan kecuali jasa keuangan," ujar kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (7/2).

Menurut Margo, kontraksi yang dialami sektor jasa keuangan di antaranya disebabkan perlambatan jasa intermediasi perbankan akibat suku bunga kredit dan pendapatan sekunder pada bank umum. 

Kemudian, ada pula kenaikan biaya operasional di kuartal keempat serta penurunan pendapatan usaha asuransi di Indonesia. "Tiga faktor tadi yang menyebabkan kenapa jasa keuangan terkontraksi sebesar 2,5 persen," jelasnya.

Kondisi yang dialami sektor jasa keuangan berbanding terbalik dengan jasa kesehatan. Sepanjang 2021, pertumbuhan lapangan usaha ini tercatat mencapai 12,16 persen. "Itu tertinggi untuk lapangan usaha kuartal IV 2021," tutur Margo.

Kontributor Terbesar

Pertumbuhan terbesar lainnya berasal dari sektor transportasi dan pergudangan sebesar 7,93 persen, pengadaan listrik dan gas 7,81 persen, infokom 6,21 persen, dan perdagangan 5,56 persen.

Meski mengalami pertumbuhan signifikan di tahun lalu, kontribusi sejumlah lapangan usaha tersebut masih terbilang kecil. Margo menjelaskan, penyumbang terbesar dalam struktur PDB nasional masih berasal dari industri, perdagangan, pertanian, kontruksi, dan pertambangan. "Lima sektor ini mendominasi PDB Indonesia yaitu 63,80 persen," jelasnya.

Dari sisi pertumbuhannya, lapangan usaha industri tumbuh 4,92 persen, perdagangan 5,56 persen, pertanian 2,28 persen, kontruksi 3,91 persen, pertambangan 5,15 persen. "Ini adalah sektor yang mendominasi ekonomi Indonesia. Tumbuhnya dibandingkan rata-rata 5,02 persen, yang tumbuh di atas rata-rata hanya sektor perdagangan dan pertambangan" jelasnya.

Seperti diketahui, ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan PDB hanya tumbuh sebesar 3,69 persen sepanjang tahun lalu. Meski lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya, capaian itu masih di bawah ekspektasi Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar 4 persen.

Related Topics