Huawei-UBTech Pacu Robot Humanoid, Cina Genjot Subsidi

Jakarta, FORTUNE - Huawei Technologies dan UBTech Robotics menjalin kemitraan strategis untuk mempercepat pengembangan robot humanoid yang dapat digunakan di sektor industri maupun rumah tangga. Kolaborasi yang diumumkan di Shenzhen pada Senin, 13 Mei 2025 ini menandai langkah besar dalam upaya mendorong adopsi massal robot cerdas di Cina.
“Kesepakatan ini bertujuan mempercepat transisi robot humanoid dari inovasi laboratorium ke adopsi skala besar di sektor industri, rumah tangga, dan berbagai skenario lainnya,” ungkap pernyataan resmi kedua perusahaan, mengutip South China Morning Post (14/5).
Dalam kemitraan tersebut, Huawei akan menyumbangkan kekuatan prosesor AI ciptaannya sendiri, Ascend dan Kunpeng, serta keahlian di bidang komputasi awan dan model AI berskala besar. UBTech, yang merupakan pengembang robot humanoid terkemuka, akan memanfaatkan dukungan ini untuk membangun pusat inovasi embodied intelligence dan mengembangkan robot layanan untuk lingkungan rumah dan pabrik.
Ketua dan CEO UBTech, Zhou Jian, sebelumnya menyampaikan bahwa perusahaannya berencana memproduksi lebih dari 1.000 unit robot humanoid tahun ini. Kemitraan ini sekaligus menandai ekspansi Huawei ke sektor robotika yang tengah tumbuh pesat di Cina.
Pemerintah Cina dukung pengembangan robot humanoid
Pasar robot humanoid domestik diperkirakan akan mencapai 5,3 miliar yuan tahun ini, dan pemerintah Cina secara aktif mendukung pertumbuhan ini dengan kebijakan fiskal yang agresif. Pemerintah Cina telah menggelontorkan subsidi lebih dari US$20 miliar ke sektor robot humanoid dalam satu tahun terakhir dan berencana membentuk dana tambahan senilai 1 triliun yuan (sekitar US$137 miliar) untuk mendukung startup di bidang AI dan robotika.
“Dengan rantai pasokan yang sangat lengkap, Cina memiliki keunggulan dalam memangkas biaya produksi robot humanoid secara signifikan,” kata Ming Hsun Lee, Kepala Riset Otomotif dan Industri Bank of America Securities untuk kawasan Cina Raya, mengutip Reuters (14/5). Ia memperkirakan biaya komponen robot bisa turun dari US$35.000 menjadi US$17.000 pada 2030.
Selain subsidi, dukungan pemerintah lainnya termasuk dana AI dan robotika senilai 10 miliar yuan dari kota Shenzhen, serta insentif berupa subsidi hingga 5 juta yuan untuk perusahaan robotika yang berbasis di Wuhan. Pemerintah kota Beijing juga telah menyediakan hingga 30 juta yuan bagi perusahaan yang mempercepat produksi robot humanoid mereka.
Analis menilai potensi pasar robot humanoid bisa menyaingi pertumbuhan kendaraan listrik, terutama jika biaya terus menurun dan adopsi publik meningkat. Gabungan kekuatan inovasi dari perusahaan teknologi besar seperti Huawei dan UBTech, ditambah dukungan masif dari pemerintah pusat dan daerah, memperkuat posisi Cina sebagai kandidat utama dalam revolusi robot humanoid global.